Sumber Plex.com |
Sutradara : Chris Sanders
Pengisi suara : Lupita Nyong'o, Pedro Pascal, Kit Connor, Bill Nighy, Stephanie Hsu, Mark Hamill, hingga Catherine O'Hara.
Tahun rilis : 11 Oktober 2024
***
"I love you, mom"
Sebuah dialog klise khas film bergenre drama yang di ucapkan seorang anak kepada ibunya. Kalimat ini memiliki makna yang mendalam karena ucapan dari hati ke hati, namun di film "The Wild Robot" kita akan mendengar kata ini di ucapkan oleh seekor angsa bernama Brightbill kepada sebuah robot yang sudah ia anggap sebagai induknya sendiri.
Film ini di adaptasi dari novel dengan judul yang sama karya Peter Brown dan disutradarai oleh Chris Sanders akhirnya laris di pasaran karena ide cerita yang masih fresh. Berawal ketika kapal kargo bernama Universal Dynamics terjatuh di sebuah pulau tak berpenghuni manusia akibat hantaman topan, membuat Universal Dynamis kehilangan enam robot serbaguna bernama ROZZUM. Semuanya rusak, kecuali satu robot bernama ROZZUM Unit 7134 yang juga dijuluki Roz.
Rozz secara tidak sengaja di aktifkan oleh seekor berang-berang. Rozz pun sempat kebingunan di alam liar karena tidak menemukan satupun yang meminta bantuannya yang membuatnya memproses ulang sistem agar mampu berkomunikasi dengan hewan.
Baca Juga: Refleksi Keadilan dalam Film “White Bear” Black Mirror
Programnya menghantarkan Rozz untuk mencari hewan yang memerlukan bantuannya, namun banyak hewan yang salah mengartikan dan menganggap Rozz adalah pengganggu. Saat dia hendak kembali ke pabriknya, ia mengalami beberapa insiden yang membuatnya gagal mengirimkan sinyal. Dari salah satu insiden itu, membuat Rozz jatuh lalu menghancurkan sebuah sarang dan membunuh seekor induk angsa juga beberapa telurnya. Namun tanpa disangka ada satu telur yang selamat sehingga membuat Rozz mulai memiliki empati dan merasa bertanggung jawab.
Di saat yang sama seekor rubah bernama Fink mencoba mencuri telur itu dari Rozz namun tidak berhasil. Fink yang pada mulanya masih ingin mencuri telur itu dan terus memperhatikan Rozz yang mengasuh telur itu hingga menjadi anak angsa yang lucu bernama Brightbill, Fink pun mulai ikut bersimpati dan membantu Rozz mengasuh anak angsa itu hingga membuat mereka menjadi keluarga.
"Hidupmu tidak bisa dinegosiasi"
Ucap Rozz saat berusaha membujuk Brightbill yang menolak untuk belajar terbang. Namun, Rozz dan Fink terus berupaya membujuk Bill agar belajar terbang lalu bermigrasi bersama koloni angsa lainnya. Dari ucapan Rozz ini mengingatkan kita, bahwa selama ini kita sering bernegosiasi atau beralasan untuk menghindari sesuatu yang penting dihidup kita karena kemalasan.
Baca Juga: Pergolakan Perempuan Melawan Stigma Kretek
Dari film Wild Robot ini, ada beberapa poin yang saya dapatkan. Beberapa poin tersebut adalah sebagai berikut:
Ironi apabila kita hidup dalam sebuah sistem atau program dimana kita tidak memiliki kehendak bebas atau keinginan yang hanya mengandalkan perintah untuk bertindak seperti robot. Itu salah satu insight yang ku dapat setelah ku menonton film "The Wild Robot". Saat menonton film ini, kita akan diajak melihat POV sebuah robot bernama ROZZ yang terdampar di sebuah pulau tanpa manusia dan jauh dari peradaban. Rozz yang memang diciptakan juga diprogram untuk memudahkan pekerjaan manusia tampak kebingungan ketika melihat lingkungan rimba yang di penuhi hewan liar.
Film ini menekankan pada keterhubungan antara makhluk hidup. Film ini menunjukkan bagaimana robot, hewan dan alam saling bergantung untuk bertahan hidup. Seperti ada penekanan pada keterhubungan semua makhluk hidup. Film ini menunjukkan bagaimana robot, hewan, dan alam saling berinteraksi dan bergantung satu sama lain untuk bertahan hidup.
Baca Juga: Pergolakan Perempuan Melawan Stigma Kretek
Seperti di scene saat seluruh hutan menghadapi musim dingin yang ekstrim dan badai, sehingga mengancam seluruh ekosistem di hutan, di saat itu lah Rozz datang menyelamatkan seluruh penghuni hutan dan membawa mereka ke sarangnya walaupun para hewan liar itu telah memperlakukan Rozz seperti monster. Adegan ini menyindir tabiat manusia yang sangat pendendam dan selalu ingin membalas segala perbuatan jahat yang dilakukan orang lain kepadanya. Rozz mengajarkan walaupun kita dianggap monster dan di jauhi, namun ketika seseorang membutuhkan bantuan, maka kita harus menolongnya. Karena segala perbuatan entah baik atau buruk hasil akhirnya tetap akan kembali ke diri kita sendiri.
Meskipun robot adalah entitas buatan, film ini menunjukkan bahwa mereka dapat mengembangkan rasa empati dan hubungan emosional. Seperti adegan saat Rozz menghancurkan sarang burung angsa lalu menemukan telur dan ia pun merawat telur itu seperti layaknya seorang induk angsa itu sendiri hingga menjadi angsa dewasa bernama Brightbill yang siap bermigrasi.
Baca Juga: Memahami Pentingnya Kesadaran dari Film Life of Pi
Penonton di ajak untuk merenungkan sifat kemanusiaan itu yang hampir hilang di masyrakat individualis seperti saat ini, dimana banyak orang tua yang tidak bertanggung jawab terhadap keluarganya terutama pada anak mereka sehingga banyak anak-anak di dunia yang mengalami gangguan mental juga kurang kasih sayang. Di film ini Brightbill atau si angsa juga di hadapkan dengan sebuah ironi bahwa ia terhalir cacat dan ternyata kecelakaan yang dialami Rozz sehingga tidak sengaja membunuh induknya justru malah menyelamatkannya, hingga akhirnya Bill bisa bermigrasi bahkan memimpin kawanannya.
Film ini juga mengeksplorsi pertanyaan tentang apa artinya hidup dan memiliki kesadaran. Rozz yang di ciptakan untuk tujuan tertentu belajar memahami kehidupan di sekitar mereka dan beradaptasi dengan lingkungan.
Baca Juga: Refleksi Keadilan dalam Film “White Bear” Black Mirror
Jadi kita diajarkan tentang seberapa pentingnya kesadaran bagi makhluk hidup, karena tanpa kesaaran kita akan mirip seperti robot yang tak memiliki kehendak bebas dan tekekang sistem atau program. Dan film ini juga memberikan insight untuk beradaptasi dan mengnal lingkungan yang kita tinggali, seperti Rozz yang berusaha memahami bahasa hewan hingga bisa berinteraksi dengan mereka agar bisa bertahan hidup lalu bereksistensi di lingkungan itu.
Secara keseluruhan, "The Wild Robot" mengajak penonton untuk berpikir tentang arti kehidupan, hubungan antara makhluk hidup, dan pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem.
[Andra Yudistira, Dyah Ayu]
KOMENTAR