Diawali dengan kedatangan seorang jurnalis asal Prancis yang mendatangi seorang berkebangsaan India bernama Pi diperankan oleh Irrfan Khan. Dimana jurnalis tersebut meminta Pi menceritakan pengalaman hidupnya. Kemudian Pi, mulai bercerita tentang pengalaman berharganya yang ia dapatkan dari tragedi yang menimpanya beberapa tahun silam.
Tragedi ketika Pi harus kehilangan seluruh keluarganya dalam waktu singkat saat perjalanan perpindahan dari India ke Meksiko. Tidak ada yang tersisa kecuali beberapa hewan milik keluarganya. Salah satunya adalah seekor harimau benggala dewasa yang bernama Ricarhd Parker. Selain itu ada juga seekor Zebra, Orang Utan dan seekor Heyna yang berhasil lolos dari maut. Akan tetapi, tak lama kemudian sang Heyna menerkam Zebra dan Orang Utan.
Kejadian tersebut membuat Pi sempat tersulut emosi. Tetapi juga membuat ia terkejut karena tiba-tiba Ricarhd menerkam Heyna itu. Kemudian Pi terpaksa untuk bertahan di atas sebuah rakit yang ia buat dari pelampung-pelampung yang tersisa, dan memakan persediaan makanan yang disimpan di sekoci yang ia gunakan saat menyelamatkan diri dari tenggelamnya kapal.
Dalam kisah tersebut Pi dihadapkan pada kondisi yang memprihatinkan dimana ia harus hidup terombang-ambing dalam keyakinannya bahwa ia dapat selamat atau harus menyerah dan pasrah pada kenyataan. Akan tetapi, keberadaan Ricahrd membuatnya harus selalu waspada. Sehingga ia bisa memiliki semangat untuk mempertahankan kesadarannya dan tetap hidup.
Selama berhari-hari Pi dan Ricarhd berusaha mempertahankan hidup. Pi berusaha melakukan berbagai hal yang ia bisa agar tetap bisa bertahan. Dalam keterombang-ambingan yang dibawa deru ombak yang silih berganti, Pi mendapati dirinya harus menerjang badai keduanya setelah badai pertama yang meraih seluruh anggota keluarganya.
Sebagai seorang manusia, ia memiliki keyakinan bahwa Tuhan selalu terlibat dalam setiap hal yang dia alami. Keyakinan tersebut yang kemudian mengantarkannya pada semangat untuk terus bertahan dan bersyukur atas semua hal yang telah menimpanya. Dari sekian banyak hal yang telah dialami dalam hidup, baginya sebuah keyakinan yang kuat akan menghantarkan seseorang pada realitas atas keyakinan tersebut. Keyakinan itu yang akan membuat seseorang terus hidup karena senantiasa berfikir dan mencari tahu akan kebenaran dari apa yang ia yakini.
Film yang disutradarai oleh Ang Lee ini, menurutnya memberikan pengalaman yang berharga. Sebab menurutnya penggarapan film Pi menjadi yang tersulit sejauh ini, karena secara teknis penggarapan film harus dilakukan di seluruh benua. terutama di menit 87, tokoh utama mengatakan bahwa ketakutannya kepada Ricahrd Parker yang membuatnya terus waspada.
Selain itu, ada pula scene yang menampakkan sebuah pulau dengan danau air tawar di siang hari dan membuatnya bertahan hidup dari keputus asaannya. Namun, pulau tersebut begitu berbahaya ketika di malam hari karena bersenyawa kimia bahkan menjadi pulau karnivora yang mematikan bagi biota laut dan makhluk hidup yang tinggal di dalamnya.
Kebahagiaan menjamah daratan begitu saja lenyap karena Pi segera menyadari bahwa pulau itu lebih berbahaya untuknya dan Richard. Layaknya seorang yang tahu bahwa api itu panas, dan menjauh dari api tersebut supaya tidak terbakar. Hal itu juga dilakukan oleh tokoh Pi untuk menyelamatkan kehidupannya dan Richard.
Peran Kesadaran dalam Tindakan
Film ini memberi tahu kita bahwa rasa waspada merupakan representatif dari bentuk kesadaran seseorang dalam film tersebut didasari oleh pengetahuan si pemeran utama mengenai seekor hewan pemburu yang pasti bisa menerkamnya kapanpun. Pengetahuan menjadi dasar penting untuk membuat seseorang bisa memahami sebuah kesadaran.
Dalam hal ini, Pi melakukan proses berpikir dan menganalisa menggunakan pemahamannya mengenai Richard sehingga bisa tetap waspada dan membuatnya memiliki kesadaran serta mampu bertahan hidup hingga akhir. Dalam kehidupan sehari-hari untuk memahami bagaimana kita bisa bersikap perlu adanya pemahaman. Untuk membuat kita bisa memberikan respon yang tepat terhadap sesuatu yang ada di sekitar kita.
Sebuah kesadaran menjadi faktor penting yang harus dimiliki jika ingin mempertahankan hidup. Karena, pada dasarnya sebuah kesadaran hadir manakala seseorang memiliki pemahaman atau pengetahuan mengenai sesuatu yang menjadi objek. Dengan kata lain dasar pengetahuan yang dimiliki bisa menjadi faktor pendorong munculnya sebuah aksi.
Respon ini akan ditunjukkan oleh tubuh secara aktif sehingga memberikan pengaruh terhadap lingkungan sekitarnya. Maka, saat itu kita akan berpikir dan belajar sebagai upaya bertahan hidup dalam lingkungan yang ditinggali. Hadirnya kesadaran akan memantik otak untuk memerintahkan bagian tubuh dalam melakukan sesuatu dan memanfaatkan setiap hal yang ada di hadapannya.
Sebagaimana Pi dalam keterdesakan saat semua peralatan dan bekal darurat tumpah di lautan. Ia hanya memiliki tongkat dan Richard, seekor Harimau. Saat itu, mungkin film bisa saja selesai ketika Pi tidak bisa beradaptasi dan mati tanpa nama di lautan. Namun, satu kesadaran Pi yang membuatnya tetap hidup, ia harus menjadikan Richard sebagai teman. Bukan hanya agar tidak dimangsa, tetapi juga untuk menyelematkannya dari badai kesepian.
Di lautan antah berantah, tanpa satupun manusia, tidak ada medium mengekspresikan apapun yang ada di dalam benak dan pikirannya, Pi tahu bahwa ia akan segara binasa. Satu-satunya cara yang ia tahu ialah, Pi harus bisa menggunakan apapun yang ia miliki untuk mempertahankan hidup. Meskipun itu hanya sebuah tongkat. Kesadaran Pi menuntunnya untuk menjadikan tongkat sebagai senjata yang menghubungkan jiwanya dengan jiwa Richard.
Pun dalam hidup. Kita memiliki tanggungjawab untuk memberikan kehidupan untuk diri maupun sekitar, menggunakan apapun yang kita miliki. Apapun itu, ketika digunakan dengan pengetahuan dan kesadaran, sudah pasti menimbulkan aksi yang berdampak.
Film Life of Pi ini memiliki keunggulan dalam visualisasi warna yang terlihat lebih segar sehingga film terasa benar-benar terjadi dihadapan kita. Selain itu, film ini juga didukung dengan penghayatan yang bagus dari tokoh utamanya. Seperti yang kita lihat saat tokoh memperagakan scene merenung saat bercermin ke air yang membuatnya berhalusinasi tentang keluarga dan semua pengalaman yang telah ia lalui.
Secara keseluruhan film Life of Pi ini memberikan kita beberapa frame untuk memahami isi film. Mulai dilihat dari sisi keyakinan, penderitaan, hingga proses mempelajari sesuatu hal. Film ini layak dipertontonkan untuk semua kalangan sebagai salah satu bentuk edukasi dari setiap poin positif yang ditayangkan di dalamnya. Bahwa hidup tidak hanya persoalan bernapas, tetapi juga bagaimana kita mampu berperan. [Zaqia Ulfa]
KOMENTAR