Gambar: Unsplash.com |
Seni yang menggunakan estetika bahasa itu terkadang sering diidentikkan dengan romantisme. Bahkan puisi dapat dijadikan sebagai senjata ampuh untuk menyatakan rasa cinta. Tak heran jika seseorang bisa takluk dan jatuh hati hanya dengan kata-kata bermajas indah.
Kamu pencinta sastra? Ingin tahu bagaimana puisi karya penyair dari berbagai belahan dunia? Berikut ini kami hadikan delapan petikan puisi karya penyair dunia yang bakal bikin kamu ‘meleleh’
1. William Shakespeare, “I am Afraid”
Kau bilang kau suka hujan,
tapi kenapa kau membuka payungmu ketika hujan
Kau bilang kau suka matahari,
tapi kenapa kau mencari tempat berteduh ketika matahari bersinar
Kau bilang kau suka angin,
tapi kenapa kau menutup jendelamu ketika angin bertiup
Inilah yang aku takutkan
kau mengatakan kau juga mencintai aku
2. Pablo Neruda, “Your Laughter”
tawa yang tersangkut di malam
pada hari, pada bulan,
tawa yang berpantul-pantul di jalan-jalan di pulau ini
tawa pada bocah ceroboh yang mencintaimu
tawa berkelebat saat aku memejam dan membuka mata
tawa ketika langkahku maju, ketika langkahku surut
mengingkari tarikan nafas, udara, sinar, semi, tapi
jangan pernah ambil tawamu
atau aku akan binasa
Oh Cinta, yang tangan lembutnya mengekang keinginanku
Meluapkan rasa lapar dan dahaga akan marwah dan kebanggaan,
Jangan biarkan nafsu kuat terus menggangguku
Memakan roti dan meminum anggur
Menggoda diriku yang lemah ini. Biarkan rasa lapar menggigitku,
Biarkan rasa haus membakarku. Biarkan aku mati dan binasa,
Sebelum kuangkat tanganku untuk cangkir yang tidak kau isi
Dan mangkuk yang tidak kau berkati
4. Edgar Allan Poe, “To One Departed”
Peri tertinggi! Kenanganmu kepadaku
Seperti pesona jauh— pulau asing
Di laut yang ganas—
Beberapa samudra yang mencengkeramkan
jejari badainya; dimana langit
tak putus-putus menjangkau
merangkulkan kilat cahayanya ke pulau
Demi yang bersungguh-sungguh peduli dan menangisi
orang-orang yang mengelilingi setapak jalanku
(setapak kesedihan, aduh, dimana tumbuh banyak hal
namun tak pernah tumbuh setangkai mawar!)
Ruhku yang tertinggal sedikit terhibur
Dalam mimpi-mimpimu; dan tahu
Sebuah taman eden tertidur nyenyak di situ
di batu penghabisan ke Huesca
batas terakhir dari kebanggaan kita
kenanglah sayang, dengan mesra
kau kubayangkan di sisiku ada
dan jika untung malang menghamparkan
aku dalam kuburan dangkal
ingatlah sebisamu segala yang indah
dan cintaku yang kekal
6. Nizar Qabbani, “Epic of Sadness”
Cintamu, kekasih, mengenalkanku pada
kebiasaan buruk
Mengajariku menenggak ribuan kopi
sepanjang malam
Mengajariku keluar rumah untuk menyisir
ruas jalan
Mengusut wajahmu dalam hujan
dan sorot lampu kendaraan
Dan jutaan bintang meliuk-liuk dari
sepasang matamu
Biar malam kini lalu
cinta, tapi mimpi masih mengganggu
yang bawa kita sekamar
tinggi seperti gua dan sebisu
stasion akhir yang dingin
di malam itu banyak berjejer siur katil-katil
Kita terbaring dalam sebuah
yang paling jauh terpencil
Bisikan kita tidak terpacu waktu
kita berciuman, aku gembira
atas segala tingkahmu,
sungguhpun yang lain di sisiku
dengan mata berisi dendam
dan tangan lesu jatuh
melihat dari ranjang
pada suatu hari nanti
suaraku tak terdengar lagi
tapi di antara larik-larik sajak ini
kau akan tetap kusiasati
pada suatu hari nanti
impianku pun tak dikenal lagi
namun di sela-sela huruf sajak ini
kau tak akan letih-letihnya kucari
Nah, itulah delapan puisi karya penyair dunia. Kata-katanya begitu indah dan romantis. Gimana, guys, pasti kalian pada ‘meleleh’ kan?
[Mahfud]
KOMENTAR