Menyikapi LGBT yang Masih Jadi Ironi



Problema Kelompok Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) masih menjadi permasalahan yang hangat diperbincangkan di kalangan masyarakat umum maupun tokoh ulama. Berbagai kontroversi dalam memahami dan menyikapi adanya LGBT belum terselesaikan hingga sekarang.

Di Indonesia, masyarakat pada umumnya menolak LGBT. Selain menyimpang, tindakan tersebut merupakan hal yang tidak wajar dan abnormal. Pelaku LGBT hanya dipandang sebelah mata dan dikucilkan masyarakat.

Mantan Menteri Agama RI Lukman Hakim Syaifudin pernah dituduh telah mendukung LGBT. Tuduhan itu dilontarkan ketika Lukman Hakim menghadiri acara yang diselenggarakan oleh Aliansi Jurnalis Independen (AJI). Dalam acara tersebut Forum LGBT memperoleh penghargaan Tasrif Award.

Banyak kalangan mengecam kehadiran Lukman Hakim dalam acara tersebut. Namun Menag menegaskan bahwa ia menolak keras praktik LGBT. Kehadirannya dalam forum tersebut menjadi wujud penghargaan Menag kepada kelompok LGBT yang juga menjadi bagian dari warga negara Indonesia.

Baca Juga: Perempuan Penjaga Peradaban

Sementara itu Front Pembela Islam (FPI) juga punya pemikiran yang sama. Ia sangat menolak keras praktik LGBT. Menurut FPI, LGBT harus diberantas dan diasingkan karena merupakan suatu penyakit kejiwaan dan berlawanan dengan kodrat kemanusiaan. Ia layaknya binatang, bahkan lebih bodoh daripada itu. Karena otaknya telah dipengaruhi iblis.

Berbeda dengan kelompok Nahdlatul Ulama (NU), meskipun sama-sama menolak LGBT, namun ia masih tetap menghargai dan merangkul pelaku LGBT. Karena menurut mereka, dalam Islam LGBT bukan hal baru dan telah ada sejak zaman nabi-nabi.

Hukum LGBT

Dalam kitab Majmu', Imam Nawawi mengatakan seseorang yang melakukan perbuatan liwath (homoseksual) maka dianggap berzina. Hukuman pelakunya seperti pelaku zina. Jika sudah berkeluarga, maka dirajam. Sedangkan yang masih belum menikah, didera seratus kali. Atau menganut hukum di negaranya masing-masing.

Menurutnya, perbuatan liwath (homoseksual) berhubungan dengan kisah perilaku kaum Nabi Luth (Kaum Sodom). Dikemukakan bahwa Allah sangat murka terhadap kaum Nabi Luth yang berperilaku homoseksual. Dari kemurkaan itu, Allah menurunkan azab dengan menghancurkan Kota Sodom beserta kaumnya. Kisah inilah yang menjadi rujukan ulama-ulama dalam mengharamkan perbuatan liwath (homoseksual).

Baca Juga: Menggugat Kepemimpinan Maskulin

Buya Hamka dalam tafsirnya Al Azhar juga mengharamkan dan menghukum perilaku LGBT. Beliau menjelaskan bagaimana sangat merusaknya penyakit Kaum Luth sehingga mereka diazab dengan sangat keras oleh Allah. Perilaku seksual antar sesama jenis ini martabatnya lebih rendah dibandingkan binatang. Binatang saja, kata Buya Hamka masih tahu mana lawan jenisnya.

Di sisi lain, negara-negara Barat seperti Amerika Serikat, tidak mempermasalahkan adanya LGBT. Mereka menganggap hal itu biasa saja. Karena di Amerika, pemerintahan tidak melarang adanya kebebasan seksual. Bahkan pernikahan sesama jenis diakui di sana.

Melihat kaum LGBT di Indonesia seperti terpinggirkan dan tidak mendapat dukungan, sebuah badan PBB, United Nations Development Programme (UNDP) menjalin kemitraan regional dengan kedutaan Swedia di Bangkok, Thailand dan USAID.

Baca Juga: Poligami dan Topeng Sunnah Nabi

Mereka menggelontarkan dana sebesar 8 juta dolar dengan tujuan untuk mendukung dan meningkatkan kemampuan organisasi-organisasi LGBT untuk secara efektif memobilisasi, menyokong, dan berkontribusi dalam dialog-dialog kebijakan dan aktivitas pemberdayaan komunitas.

Namun, akan ada sisi negatif atas dukungan UNDP terhadap LGBT. Salah satunya LGBT akan semakin merajela dan bertambah banyak di Indonesia. Selain itu, sangat berbahaya jika melakukan hubungan homoseksual menjadi sebuah kebiasaan. Karena hal itu akan berpengaruh pada keturunan bangsa Indonesia sendiri.

Dua Perilaku LGBT

Ada dua perilaku seseorang dikatakan LGBT. Yang pertama dia punya kecenderungan menyukai sesama jenis. Ia lebih tertarik dan suka pada manusia sejenisnya daripada lawan jenis. Dan dia juga merasa lebih nyaman jika bersama dan hidup berdampingan dengan sesama jenis. Demikian itu dianggap sebagai hal yang wajar dan tidak dipermasalahkan dalam agama. Karena manusia punya naluri ketertarikan kepada orang lain.

Yang tidak diperbolehkan dalam ajaran agama, ketika pelaku LGBT tidak hanya tertarik kepada sesama jenis, namun sudah masuk ke ranah seksualitas. Dimana pelakunya memuaskan nafsu dengan melakukan hubungan seksual (sodomi). Inilah seperti yang terjadi pada kaumnya Nabi Luth.

Kebanyakan manusia salah paham dalam mengartikan itu. Mereka menganggap bahwa perilaku LGBT merupakan hal yang tidak wajar dan menyimpang dalam ajaran agama. Padahal ada batasan dimana ia masih dianggap normal dan tidak menyimpang.

Terbentuknya LGBT

Berdasarkan hasil penelitian, ada perbandingan satu banding sembilan antara pelaku LGBT dan heteroseksual. Di dunia ini, di antara sembilan orang heteroseksual, ada satu orang yang berperilaku LGBT. Hal itu, bukan didasarkan oleh gen, akan tetapi ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi terbentuknya LGBT.

Baca Juga: Agamaku "Kolot dan Mesum"?

Faktor pembentuk LGBT bisa dipengaruhi oleh keluarga, lingkungan, maupun pergaulan. Seorang perempuan yang sejak kecil sudah trauma dengan sang ayah, ia bisa menjadi tidak lagi menyukai lelaki dan melampiaskan perasaannya kepada sesama jenis. Hingga akhirnya ia menjadi pelaku LGBT. Atau seseorang yang terbiasa hidup hanya dengan sesama jenis di lingkungannya. Hal itu pun turut mempengaruhi.

Karena terbentuk oleh faktor-faktor, secara perlahan sebenarnya LGBT bisa disembuhkan. Ia bisa kembali ke fitroh asalnya. Pelaku LGBT hanya perlu mendapat perhatian khusus dari masyarakat sekitar. Ia butuh berbaur dan bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya, sehingga lama kelamaan ia akan terbiasa dan pemikiran buruk terhadap seseorang semakin menghilang.

Akan tetapi, pada kenyataannya seorang pelaku LGBT justru dikucilkan dan dijauhi oleh masyarakat.  Mereka seakan-akan punya nilai yang sangat buruk di mata manusia. Bahkan di antara mereka ada yang mendapat perlakuan kasar dan diskriminasi. Sehingga, justru yang terjadi pelaku LGBT semakin trauma dan sulit untuk disembuhkan. [Laily]

KOMENTAR

BLOGGER: 1
Loading...
Name

17 agustus,1,2021,4,2023,1,2024,1,22 Mei 2019,1,ab,1,Abu Nawas,1,academy,1,Advertorial,4,AFI,3,ai,5,al-ghazali,1,al-ikhlas,1,Al-Qur'an,4,Albert Camus,3,Albert Estein,2,Anak,1,Anak laki-laki,1,Analisis Utama,2,Animal Farm,1,aqidah dan filsafat islam,3,Artificial Intellgence,3,Artikel,525,Artikel sastra,1,atribut,1,audiensi,6,bali,3,Banding UKT 2023,2,banjir,2,bantuan ukt,2,Beasiswa,17,Begadang,1,belajar,5,berdoa,2,Berita,1583,berita potret,1,biografi,1,bonus demografi,1,buku,4,bulan muharram,2,Bulan Ramadan,10,calon wisudawan,1,camaba,10,camaba 2022,2,camaba 2023,1,Carl jung,2,ceremony,1,cerpen,30,Corona virus,65,critical thingking,1,cumlaude,2,cybersecurity. internet,1,darurat pernikahan dini,1,Daun kelor,1,dekan fuhum,1,dema,12,Demokrasi,1,demonstrasi,1,digital,2,diklatpimnas,1,diskon,1,Dokumen,1,dosen,2,dsign,1,Edukasi Seksual,1,ekologi,1,ekosistem,1,EkspreShe,35,era digital,1,Essay,121,fakultas kedokteran,5,Fasilitas,2,Fasilitas PKM,2,fdk,1,feature,2,film,5,Filsafat,38,FITK,1,fresh graduate,3,FUHUM,51,FUHum fest,2,FUPK,7,Gadis Kretek,1,Gagal Wisuda,3,gaya hidup,3,gender,2,General Library,2,Generasi Milenial,31,George Orwell,1,globalisasi,1,graduation cap,1,greencampus,1,Guru,3,hak cipta buku,1,Harapan,2,Hari Buku Internasional,1,Hari Buruh,1,Hari Buruh Internasional,3,hari guru,1,hari ibu,1,Hari Jumat,1,Hari Kartini,1,hari kemerdekaan,2,hari pahlawan,4,Hari Perempuan Internasional,1,Hari Raya,12,Hari Santri,6,Hari Santri Nasional 2022,6,Hari Sumpah Pemua 2022,2,heroisme,1,Hukum,1,Ibnu Sina,1,ide bisnis,1,idul adha,9,Ilmu Falak,1,Ilmu Pengetahuan,89,Imam Nawawi,1,Imlek,2,indonesia,4,info beasiswa,2,info kos ngaliyan,1,inspiratif,1,internasional,5,islam,2,isra' mi'raj,2,Iwan Fals,1,jawa timur,1,Jerat Hukuman,1,judul skripsi terbaik,4,Jurang Asmara,2,Kahlil Gibran,2,Kapitalis,1,Kasus Birokrasi,1,Keagamaan,74,Kebahagiaan,3,kebaya,1,kebudayaan,7,kecantikan,1,kecerdasan,2,Kedokteran,1,kekerasan seksual,2,kekerasan seksual anak,1,kemanusiaan,2,kemerdekaan,2,kerja,1,kesadaran,8,Kesehatan,27,KI Hajar Dewantara,1,KIP-K,6,Kitab Allah,1,kkl,12,KKN,20,Klarifikasi,2,Komunikasi,3,konten vidio,1,kopi,1,Korean Wave,1,korelasi,1,Korelasi 2023,3,Korupsi dosen,1,kos,1,ksr,1,KTT G20,3,KUHP,1,Kuliah,11,Kuliah luar negeri,4,Kuliah Online,21,Kuliah tatap muka,2,kuliner,1,kupi,1,kurban,3,Lahan Parkir,3,leaders declaration,1,liburan,2,lifestyle,1,Literasi,2,Logo HSN 2022,1,lukisan,1,Lulus Cepat,12,ma'had,9,maba 2023,6,maba2022,3,Machiavelli,1,Mahasiswa,632,mahasiswa baru,13,makna hidup,1,makna kembang api,1,Maksiat hati,1,Masa Jabatan,1,Masjid Kapal,1,media sosial,2,Membaca cepat,1,Mendikbud,1,mengingat,1,mental,2,Menulis,1,menwa,1,metaverse,1,modernitas,1,motivasi,8,Muhammad,6,Muhammad Iqbal,1,Munaqosah,2,Musik,1,Nabi Muhammad,2,nasional,15,natal,1,New Normal,18,Ngaliyan,5,Oase,387,Olahraga,2,Opini,251,opini mahasiswa,22,ORKM,2,ormawa,1,orsenik,24,outfit,1,pameran isai,1,pancasila,2,Pandemi,5,PBAK,29,PBAK 2022,5,pbak 2023,14,Pedagogi,1,peluang,1,Pemalsuan,5,Pembayaran UKT,1,Pemilu 2024,3,pemuda,2,Pendidikan,12,penemuan ular,1,pengembangan diri,7,Penjara,1,Penyair,1,Penyesuaian UKT 2022,3,perang ukraina,1,Perempuan,7,peringatan harlah NU,1,pernikahan dini,1,perpustakaan,1,Pertemanan,1,Pidana,1,Plagiasi Rektor,1,PMB,9,politik,5,pondok pesantren,4,pormawa,1,Post-truth,1,Potret Berita,11,potret wisuda,5,ppb,6,praktikum,1,Pramoedya Ananta Toer,1,presidensi,1,profesi,2,Psikologi,34,Puasa,9,Puasa Ramadan,45,Puisi,144,Quotes,1,qurban,1,ramadhan 2023,9,Ramadhan 2024,1,Rasulullah,1,recriutment,2,recruitment,4,refrensi,1,regulasi,1,rektor,7,Resensi,22,Resensi Buku,21,Resensi Film,29,revolusi industri,1,Riset,5,SAA,1,Sahabat,2,Sampah Juras,2,santri Ma'had,4,Sastra,119,Second Sex,1,sedekah,1,sejarah,1,sema,4,Semarang,179,Shalawat,1,Sidang,2,Sistem akademik,1,SK Jabatan 6 Bulan,1,SK Wajib Mahad,11,skill,1,Skripsi,18,sky,1,socrates,2,sosial,2,Sosok,2,stoic,1,sufisme,2,sukses,2,sumpah pemuda,2,Surat Pembaca,9,tafsir,6,Tafsir Misbah,1,Tafsir Surah Fatihah,2,Tahun baru,3,Taman Entrepreneur FEBI,1,TandaTangan,4,tasawuf,2,Taubat,1,teater,7,Teknologi,42,teladan,1,tips,4,Toefl-Imka,21,tokoh,1,Toxic,1,TP,1,tranformasi energi,1,Tugas Akhir,16,UHN,2,UIN Walisongo,749,UIN Walisongo Semarang,19,ujm,2,UKM,11,ukt,33,UKT 2024,2,UKT tinggi,1,ular piton,1,upz,1,video,2,Wajib mahad,4,wali camaba,2,wali wisuda,5,Walisongo Center,2,wanita,1,William Shakespeare,1,Wisuda,110,wisuda 2022,15,wisuda 2023,6,wisuda 2024,6,wisuda offline,5,wisudawan terbaik,28,Writer's block,1,Zodiak,3,zoom meeting,1,Zuhud,1,
ltr
item
IDEApers: Menyikapi LGBT yang Masih Jadi Ironi
Menyikapi LGBT yang Masih Jadi Ironi
Problema Kelompok Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) masih menjadi permasalahan yang hangat diperbincangkan di kalangan masyarakat umum maupun tokoh ulama. Berbagai kontroversi dalam memahami dan menyikapi adanya LGBT belum terselesaikan hingga sekarang.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYoO0G-UbmLFb6Ms3Aa8pcyYDGQkjx-yeHCKDoV6SexxJZYSYAG8V7x0A9tcsO6qbTyoLI-w7BY63nXwF-hGuOQUx5ZTEz4RlfbBmLsiYpcguRgUeenYHjAHAFB8tW4OaErnvMIWO1io66/s640/lgbt.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYoO0G-UbmLFb6Ms3Aa8pcyYDGQkjx-yeHCKDoV6SexxJZYSYAG8V7x0A9tcsO6qbTyoLI-w7BY63nXwF-hGuOQUx5ZTEz4RlfbBmLsiYpcguRgUeenYHjAHAFB8tW4OaErnvMIWO1io66/s72-c/lgbt.jpg
IDEApers
http://www.ideapers.com/2020/01/menyikapi-lgbt-yang-masih-jadi-ironi.html
http://www.ideapers.com/
http://www.ideapers.com/
http://www.ideapers.com/2020/01/menyikapi-lgbt-yang-masih-jadi-ironi.html
true
2845694181721974662
UTF-8
Lihat Semua Tidak Ditemukan LIHAT SEMUA Baca Balas Batalkan Komentar Hapus Oleh Beranda HALAMAN BERITA Lihat Semua BERITA TERKAIT RUBRIK ARSIP SEARCH SEMUA BERITA Tidak ditemukan Beranda Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Ming Sen Sel Rab Kam Jum Sab Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Aug Sep Okt Nov Des baru saja 1 menit lalu $$1$$ minutes ago 1 jam lalu $$1$$ hours ago Kemarin $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago lebih dari 5 minggu lalu Followers Follow KONTEN INI PREMIUM Share sebelum membuka Salin semua kode Pilih semua kode Semua kode telah disalin. Tidak bisa disalin