Memahami Negara Khilafah Melalui Gus Dur

Judul Buku: Islamku Islam Anda Islam Kita
Penulis: Abdurrahman Wahid
Penerbit: The Wahid Institute 
Tahun Terbit: 2006
Tebal Buku: 451 Halaman  
Belakangan ini, negara Indonesia dihadapkan dengan sistem khilafah. Beberapa kelompok Islam mempunyai wacana untuk mengubah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) menjadi negara khilafah (Khilafah Islamiyyah). Hal itu karena mereka menganggap bahwa khilafah merupakan solusi dari berbagai permasalahan yang terjadi di tanah air.

Keinginan kuat untuk mendirikan negara khilafah menjadikan mereka semakin gencar untuk menyebarkan ideologi yang sepaham dengan dirinya. Akibatnya, sebagian masyarakat yang masih awam atau masih proses belajar mengenal agama Islam, menjadi terpengaruh oleh pemikiran-pemikiran sesat yang memasukinya. Ideologi anti Pancasila perlahan mulai tertanam dalam hati mereka.

Sikap fanatisme itu membuat beberapa kelompok Islam pada akhirnya menjadi tak terkendali. Teror bom, pembunuhan, dan lain sebagainya akibat dari keinginan kuat terwujudnya negara khilafah. Di samping itu, pemikirannya bahwa orang kafir (yang tidak taat pada ajaran Islam) boleh dibunuh, merupakan kesalahpahaman dalam memahami syariat Islam.

Jika negara khilafah benar-benar berdiri di Indonesia, maka yang terjadi bukanlah ketentraman atau berkurangnya masalah, namun bangsa Indonesia akan terpecah belah. Karena penduduk Indonesia bukan hanya Islam, namun dari berbagai golongan. Selain itu, Islam juga tidak pernah memerintahkan untuk mendirikan negara dengan sistem khilafah.

Di Indonesia, banyak sekali buku-buku yang berisi tentang penolakan negara khilafah. Salah satunya buku yang berjudul Islamku, Islam Anda, Islam Kita. Buku tersebut merupakan hasil dari wawancara sang penulis dengan Gus Dur mengenai pemikirannya terhadap Islam dan lembaga negara seperti kondisi sosial, politik, budaya dan lain sebagainya. Selanjutnya, hasil wawancara yang sangat panjang dengan Gus Dur tersebut pada akhirnya dijadikan sebuah buku.

Karena Gus Dur sendiri merupakan sosok yang mengedepankan perdamaian dan anti kekerasan, maka dalam buku ini beliau banyak menyampaikan gagasannya tentang penolakan berdirinya negara khilafah.

Beliau mengatakan bahwa meskipun pernah mengikuti Kelompok Islam garis keras pada tahun 90an, dirinya  menolak secara tegas gagasan negara Islam. Sikapnya ini didasari dengan pandangan bahwa Islam sebagai jalan hidup (syariat) tidak memiliki konsep yang jelas tentang negara. Beliau pun mengklaim, sepanjang hidupnya ia telah mencari dengan sia-sia makhluk yang bernama negara Islam itu.

“Sampai hari ini belum juga saya temukan. Sehingga saya sampai pada kesimpulan bahwa Islam memang tidak memiliki konsep tentang bagaimana negara dibuat dan dipertahankan” (hal: 18).

Dasar yang dipakai salah satunya yaitu bahwa besarnya negara yang diidealisasikan oleh Islam, tak jelas ukurannya. Nabi Muhammad meninggalkan Madinah tanpa ada kejelasan mengenai bentuk pemerintahan kaum Muslimin. Tidak ada kejelasan, misalnya, negara Islam yang diidealkan bersifat mendunia dalam konteks negara­bangsa (nation-state), ataukah hanya negara­kota.

Baca Juga: Agamaku "Kolot dan Mesum"?

Membenahi Pribadi Muslim

Dalam sebuah ayat, disebutkan bahwa ada lima syarat untuk dianggap sebagai “muslim yang baik”,  yaitu menerima prinsip­prinsip keimanan, menjalankan ajaran (rukun) Islam secara utuh, menolong mereka yang memerlukan pertolongan (sanak saudara, anak yatim, kaum miskin dan sebagainya), menegakkan profesionalisme dan bersikap sabar ketika menghadapi cobaan dan kesusahan.

Jika kelima syarat itu dilaksanakan oleh seorang muslim, tanpa adanya sistem Islami, dengan sendirinya seseorang itu akan dianggap sebagai muslim yang taat.

Bagi Gus Dur, tidak penting untuk mendirikan sistem negara Islam. Yang lebih penting yaitu membenahi pribadi muslimnya, bukan membenahi sistemnya. Jika umat muslimnya baik, maka sistemnya pun akan baik. Karena hakikatnya, sistem apapun akan menjadi baik, jika orang-orang yang menjalankannya itu baik.

Dalam bukunya Hisanori Kato "Islam di Mata Orang Jepang" yang membahas tentang Islam dalam pandangan tokoh keislaman di Indonesia, Gus Dur juga mengatakan bahwa alangkah baiknya jika agama Islam selaras dengan iklim, latar belakang sejarah, budaya, dan suku di Indonesia. Negara Indonesia bukan negara Islam yang menjadikan syariah sebagai dasar negara, melainkan salah satu yang menopang Republik saat ini (hal:160).

Jika semua umat Islam di negeri ini mau mempelajari dan memahami betul bagaimana khilafah itu dan sistem pemerintahan yang baik di negaranya, serta lebih peka dengan berbagai permasalahan dalam hal agama maupun sosial di masyarakat dengan meninggalkan sikap fanatisisme, saya yakin umat manusia di negeri ini akan punya pemikiran yang sama seperti Gus Dur. Demokratif dan menjaga toleransi. [Laily]

Baca Artikel Lain: 

Poligami dan Topeng Sunnah Nabi

Ketika Pemula Agama Disulap Jadi Pemuka Agama

Ulama Ayat Qauliyah dan Kauniyah

KOMENTAR

BLOGGER: 1
Loading...
Name

17 agustus,1,2021,4,2023,1,2024,2,22 Mei 2019,1,ab,1,Abu Nawas,2,academy,1,Advertorial,4,AFI,3,ai,6,Akreditasi,1,al-ghazali,1,al-ikhlas,1,Al-Qur'an,4,Albert Camus,3,Albert Estein,2,Anak,1,Anak laki-laki,1,Analisis Utama,2,Animal Farm,1,aqidah dan filsafat islam,3,Artificial Intellgence,3,Artikel,552,Artikel sastra,3,asian value,1,atribut,1,audiensi,6,bahasa,1,bahasa ibu,1,bali,3,Banding UKT 2023,2,banjir,2,bantuan ukt,2,Beasiswa,21,Begadang,1,belajar,5,berdoa,2,Berita,1648,berita potret,4,biografi,1,bonus demografi,1,buku,8,bulan muharram,2,Bulan Ramadan,10,calon wisudawan,1,camaba,10,camaba 2022,2,camaba 2023,1,Carl jung,2,ceremony,1,cerpen,35,copy writing,1,Corona virus,65,critical thingking,1,cumlaude,2,cybersecurity. internet,1,darurat pernikahan dini,1,Daun kelor,1,dekan fuhum,1,dema,14,Demokrasi,1,demonstrasi,1,digital,3,diklatpimnas,1,diskon,1,Dokumen,1,Doom Spending,1,dosen,2,dsign,1,Edukasi Seksual,1,ekologi,1,ekosistem,1,EkspreShe,35,era digital,1,Es Teh,1,Essay,121,fakultas kedokteran,5,Fasilitas,3,Fasilitas PKM,2,fdk,1,feature,2,film,6,Filsafat,40,FITK,1,fresh graduate,3,FUHUM,66,FUHum fest,3,FUPK,7,Gadis Kretek,1,Gagal Wisuda,3,gaya hidup,3,Gen Z,2,gender,2,General Library,2,Generasi Milenial,31,George Orwell,1,globalisasi,1,graduation cap,1,greencampus,1,Guru,5,gym,1,hak cipta buku,1,Harapan,2,hari batik,1,Hari Buku Internasional,1,Hari Buruh,2,Hari Buruh Internasional,4,hari guru,2,hari ibu,1,Hari Jumat,1,Hari Kartini,3,hari kemerdekaan,2,hari pahlawan,4,Hari Perempuan Internasional,1,Hari Raya,12,Hari Santri,10,Hari Santri Nasional 2022,6,Hari Sumpah Pemua 2022,2,heroisme,1,Hukum,1,Ibnu Sina,1,ide bisnis,1,identitas,1,idul adha,11,Ilmu Falak,1,Ilmu Pengetahuan,91,Imam Nawawi,1,Imlek,2,indonesa emas,1,indonesia,6,info beasiswa,4,info kos ngaliyan,1,Informasi,2,Informasi Kampus,20,Informasi Umum,21,inspiratif,1,internasional,6,islam,2,isra' mi'raj,2,Iwan Fals,1,jawa timur,1,Jerat Hukuman,1,judul skripsi terbaik,8,Jurang Asmara,3,Kahlil Gibran,2,Kajian,6,kalam fuhum,1,Kapitalis,2,Kasus Birokrasi,2,Keagamaan,74,Kebahagiaan,3,kebaya,2,kebudayaan,7,kecantikan,1,kecelakaan,6,kecerdasan,2,Kedokteran,1,kekerasan seksual,2,kekerasan seksual anak,1,kemanusiaan,2,kemerdekaan,3,kerja,2,kesadaran,8,Kesaktian Pancasila,1,Kesehatan,29,KI Hajar Dewantara,1,KIP-K,7,Kitab Allah,1,kkl,12,KKN,23,KKN Internasional,1,KKN Nusantara,1,Klarifikasi,2,kompre,1,Komunikasi,3,konten vidio,1,kopi,2,Korean Wave,1,korelasi,1,Korelasi 2023,3,Korupsi dosen,1,kos,1,kru IDEA,3,ksr,1,KTM hilang,1,KTT G20,3,KUHP,1,Kuliah,12,Kuliah luar negeri,4,Kuliah Online,21,Kuliah tatap muka,2,kuliner,1,kupi,1,kurban,3,Lahan Parkir,4,leaders declaration,1,liburan,2,lifestyle,1,Literasi,3,Logo HSN 2022,1,lukisan,1,Lulus Cepat,13,ma'had,9,maba 2023,6,maba2022,3,Machiavelli,1,Mahasiswa,669,mahasiswa baru,18,Mahasiswa Meninggal,1,makna hidup,1,makna kembang api,1,Maksiat hati,1,Malaysia,1,mana 2024,1,Masa Jabatan,1,Masjid Kapal,1,Maulid Nabi,1,media sosial,2,Membaca cepat,1,Mendikbud,1,mengingat,1,mental,2,Menulis,1,menwa,1,metaverse,1,modernitas,1,motivasi,8,Muhammad,6,Muhammad Iqbal,1,Munaqosah,2,Musik,1,Nabi Muhammad,8,nasional,26,Nasionalisme,1,natal,1,New Normal,18,Ngaliyan,15,Oase,406,Olahraga,2,omnibus law,1,Opini,259,opini mahasiswa,22,ORKM,2,ormawa,2,orsenik,28,outfit,2,pameran isai,2,pancasila,2,Pandemi,5,PBAK,29,PBAK 2022,5,pbak 2023,14,PBAK 2024,7,Pedagogi,1,pelatihan,2,pelecehan seksual,1,peluang,1,Pemalsuan,5,Pembayaran UKT,2,Pemilu 2024,3,pemuda,3,Pendidikan,19,penemuan ular,1,pengembangan diri,7,Penjara,1,Penyair,1,Penyesuaian UKT 2022,3,perang ukraina,1,Perempuan,7,peringatan harlah NU,1,pernikahan dini,1,perpustakaan,5,Pertemanan,1,Pidana,1,Plagiasi Rektor,1,Planetarium UIN Walisongo,1,PMB,10,politik,5,pondok pesantren,5,pormawa,1,Post-truth,1,Potret Berita,11,potret wisuda,5,ppb,7,praktikum,1,Pramoedya Ananta Toer,1,presidensi,1,Prestasi,2,profesi,2,Program Mahasiswa Internasional,2,Psikologi,36,Puasa,9,Puasa Ramadan,45,Puisi,161,Quotes,1,qurban,1,ramadhan 2023,9,Ramadhan 2024,1,Rasulullah,1,recriutment,2,recruitment,4,refrensi,1,regulasi,1,rektor,7,Resensi,23,Resensi Buku,21,Resensi Film,34,revolusi industri,1,Riset,5,SAA,1,Sahabat,2,Sampah Juras,2,santri Ma'had,4,Sastra,124,Second Sex,1,sedekah,1,sejarah,1,sema,5,Semarang,187,sempro,2,Shalawat,1,Sidang,2,Sistem akademik,1,SK Jabatan 6 Bulan,1,SK Wajib Mahad,11,skill,1,Skripsi,19,sky,1,socrates,2,sosial,2,Sosok,2,Soto,1,stoic,1,Student Mobility,1,sufisme,2,Sujiwo Tejo,1,sukses,3,sumpah pemuda,2,Surat Pembaca,9,tafsir,6,Tafsir Misbah,1,Tafsir Surah Fatihah,2,Tahun baru,3,Taman Entrepreneur FEBI,1,TandaTangan,4,tasawuf,2,Taubat,1,teater,8,Teknologi,43,teladan,1,Thailand,1,tips,4,Toefl-Imka,23,tokoh,1,Toxic,1,TP,2,tranformasi energi,1,Tugas Akhir,16,UHN,2,UIN Walisongo,785,UIN Walisongo Semarang,55,ujm,2,UKM,12,ukt,35,UKT 2024,6,UKT tinggi,2,ular piton,1,upz,1,video,2,Wajib mahad,6,wali camaba,2,wali wisuda,6,Walisongo Center,2,wanita,1,William Shakespeare,1,wisata,1,Wisuda,114,wisuda 2022,15,wisuda 2023,6,wisuda 2024,26,wisuda offline,5,wisudawan terbaik,33,Writer's block,1,Zodiak,3,zoom meeting,1,Zuhud,1,
ltr
item
IDEApers: Memahami Negara Khilafah Melalui Gus Dur
Memahami Negara Khilafah Melalui Gus Dur
Bagi Gus Dur, tidak penting untuk mendirikan sistem negara Islam. Yang lebih penting yaitu membenahi pribadi muslimnya, bukan membenahi sistemnya. Jika umat muslimnya baik, maka sistemnya pun akan baik. Karena hakikatnya, sistem apapun akan menjadi baik, jika orang-orang yang menjalankannya itu baik.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbbnz7KGBJRnR5fI-0ggC3_srCI-c6qI2WJpptx2yrLu60TPcx_6IEg-3Mkg9tpR0yDX0Vslz1eSW4b-1uofBKdd5KGD9Lp7DcLcaWB9w5qimPECona7XfUnBGwcDRs56RmcHZ9pBy4wgo/s1600/buku.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbbnz7KGBJRnR5fI-0ggC3_srCI-c6qI2WJpptx2yrLu60TPcx_6IEg-3Mkg9tpR0yDX0Vslz1eSW4b-1uofBKdd5KGD9Lp7DcLcaWB9w5qimPECona7XfUnBGwcDRs56RmcHZ9pBy4wgo/s72-c/buku.jpg
IDEApers
http://www.ideapers.com/2019/12/memahami-negara-khilafah-melalui-gus-dur.html
http://www.ideapers.com/
http://www.ideapers.com/
http://www.ideapers.com/2019/12/memahami-negara-khilafah-melalui-gus-dur.html
true
2845694181721974662
UTF-8
Lihat Semua Tidak Ditemukan LIHAT SEMUA Baca Balas Batalkan Komentar Hapus Oleh Beranda HALAMAN BERITA Lihat Semua BERITA TERKAIT RUBRIK ARSIP SEARCH SEMUA BERITA Tidak ditemukan Beranda Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Ming Sen Sel Rab Kam Jum Sab Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Aug Sep Okt Nov Des baru saja 1 menit lalu $$1$$ minutes ago 1 jam lalu $$1$$ hours ago Kemarin $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago lebih dari 5 minggu lalu Followers Follow KONTEN INI PREMIUM Share sebelum membuka Salin semua kode Pilih semua kode Semua kode telah disalin. Tidak bisa disalin