
Makanan pedas tidak asing bagi masyarakat Indonesia. Bahkan, sebagian masyarakat Indonesia mengatakan, makanan lezat adalah yang banyak cabainya. Tidak enak dan tidak lengkap jika sehari saja tidak memakan makanan pedas. Lalu jika menyantap makanan pedas sudah menjadi kebiasaan, apakah hal itu boleh dilakukan ketika berbuka puasa? Sebab, perut yang tidak terisi makanan selama 13-14 jam (puasa), biasanya akan mengalami gangguan pencernaan jika langsung diisi dengan makanan pedas.
Ari Fahrial Syam, pakar kesehatan dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia menjawab permasalahan tersebut. Ia mengatakan bahwa boleh-boleh saja mengonsumsi makanan pedas saat berbuka. Asalkan jangan berlebihan.
Baca Juga: 33 Aktivitas yang Dilakukan Orang di Bulan Puasa
Jika meneliti lebih dalam, memang makanan pedas yang berasal dari cabai memiliki banyak nutrisi. Cabai mengandung capsaisin dengan manfaat meningkatkan nafsu makan, merangsang buang air besar, serta bersifat analgetik yang membantu mengurangi sakit kepala. Cabai juga bisa meningkatkan metabolisme tubuh sehingga proses pembakaran kalori lebih baik.
Meskipun cabai mempunyai banyak manfaat untuk kesehatan, tetapi bisa mendatangkan penyakit jika tingkat konsumsinya berlebihan. Makanan yang pedas bisa membuat iritasi pada lambung, menyebabkan penyakit maag, asam lambung naik, dan iritasi pada usus.
Dengan adanya manfaat dan efek samping tersebut, mengatur proporsi makanan pedas perlu dilakukan apalagi pada saat sahur dan berbuka puasa, agar bisa menjalankan puasa di hari selanjutnya. [Zamzami]
Artikel Terkait:
Lupakan Rasa Laparmu di Empat Spot Ngabuburit di UIN Walisongo
6 Kebiasaan Mahasiswa UIN Walisongo Saat Ramadhan
Hari Raya, Rokok, dan Anak-anak
Tips Sehat Jalani Puasa Ramadhan A la Denok Walisongo 2017
KOMENTAR