Anak-anak sedang belajar mewarnai yang disediakan oleh jasa permainan anak ketika wisuda UIN Walisongo di audit 2 kampus 3. |
Hal inilah yang dirasakan oleh Pak Mul, yang menyediakan jasa belajar mewarnai untuk anak-anak. Pak Mul bisa untung berlipat-lipat dibandingkan hari biasanya, bahkan pada wisuda kali ini ia meraup omzet hingga Rp 1 juta rupiah.
Disebutnya, keuntungannya itu naik hingga 35% dibandingkan kegiatan-kegiatan lain. Seperti kegiatan pasar tumpah dan lainnya.
"Kalau ada acara seperti ini saya bisa mendapatkan uang hingga Rp 1 juta lebih, dibandingkan hari-hari biasa yang sebesar Rp 500 - Rp 700 an perharinya," ujar Mul, saat ditemui di samping audit dua kampus 3 UIN Walisongo itu.
Baca Juga: Tidak Kebagian Kursi, Orangtua Wisudawan Terpaksa Duduk di Luar Ruangan
Dia menjelaskan, sudah biasa mengikuti kegiatan wisuda diberbagai kampus seperti di Unnes, Undip, USM dan kampus-kampus lainnya.
Adapun keuntungan tersebut, dikatakannya dikurangi untuk biaya sewa tempat Rp 30.000. Karena sejak tahun ini bagi yang ingin membuka lapak di wisuda UIN Walisongo ditarik uang retribusi.
"Tadi dikenakan membayar dari panitia Rp 30.000. Baru periode ini, dulu tidak ada. Jadi daftar di kampus satu, lalu bertemu panitia di kampus tiga," jelasnya.
Baca Juga: Anak Penjual Nasi Kuning Jadi Wisudawan Terbaik UIN Walisongo, Raih IPK 3,98
Sedangkan, untuk persiapan menjajakan jasa melukis tersebut. Lanjutnya ia mulai mempersiapkan satu minggu sebelum acara.
"Kalau ada wisuda seperti persiapannya satu minggu, bikin sketsa dulu, gambarnya disablon," tandasnya. [Rep. Safira/Red. Dina]
Artikel Lain:
Mahasiswi Ar-Raniry Meninggal Sehari setelah Sidang, Sang Ayah Gantikan Wisudanya
Ini Nama 14 Wisudawan Terbaik UIN Walisongo Periode Maret 2019
Kisah Perjuangan Mahasiswa Disabilitas untuk Bisa Wisuda dan Pesan Inspiratifnya
Aktif di Organisasi Tak Halangi Taufiq Jadi Wisudawan Terbaik FUHum
Ribetnya Prosesi Wisuda di UIN Walisongo
KOMENTAR