Dosen penguji Wawaysadhya ketika ditemui di kantornya, sedang menjelaskan tips lulus munaqosah bagi mahasiswa, Senin (11/11/23). (Doc:ideapers.com/Foto. Ayu Sugiarti) |
Menurut waway sapaan akrabnya, penilaiaan mendasar ialah sebelum ujian munaqosah dilaksanakan, mahasiswa sudah mendapatkan rekomendasi dari dosen pembimbing, secara metode penelitian sudah sesuai dan juga struktur kepenulisan skripsi.
"Pertama tentu, secara sistematika seharusnya sudah sesuai ya, dan itu harusnya sudah lolos screening ketika sama bimbingan," tuturnya.
Baca Juga : UIN Walisongo Rekrutmen Penerima Bantuan UKT 2023, Ini Persyaratannya
Kemudian, yang tidak kalah penting saat ujian munaqosah berlangsung, kata dia, mahasiswa mampu menjawab pertanyaan dari masing-masing dosen penguji. Baginya, penguasaan materi dalam skripsi menjadi nilai plus saat sidang munaqosah.
"Dia (red. mahasiswa) ya harusnya bisa kasih argumentasi, meyakinkan dosbing aja enggak bisa, apalagi meyakinkan penguji kan gitu," tegasnya saat ditemui oleh KRU IDEAPERS.COM di kantornya, Senin (11/12/23).
"Skripsi itu kan cuma 2. Objek formal dan material, kalo kamu (red. mahasiswa) ada objek formal yang kamu kuasai, ya udah, kamu tinggal cari objek formal apa yang kira-kira pas buat mengupas objek material ini, jadi cari jodohnya," ungkap waway.
Baca Juga : Antisipasi Konflik Jelang Pemilu 2024 Kampus Tentukan Lokasi KKN Mandiri UIN Walisongo
Berikutnya, mahasiswa sudah memahami peta penelitian dalam skrispsinya dimulai latar belakang, kemudian, tujuan penelitiannya, yang terakhir temuan selama dia meneliti, sehingga ketika ditanya oleh dosen penguji mahasiswa sudah tidak lagi kebingungan.
"Ketika sudah mulai sesi tanya jawab dosen penguji sudah memberikan pertanyaan, sepatutnya kalian mengacu ke tulisan kalian yakni skripsi, jangan menemukan jawaban baru di luar skripsi," ujarnya.
Yang terakhir, tak kalah penting bagi waway yaitu attitude mahasiswa saat ujian munaqosah, meskipun dosen penguji fokusnya mempertanyakan hasil penelitian mahasiswa, dosen penguji akan memantau dan menilai attitude mahasiswa.
"Dan attitude yah, itu juga penting, walaupun sebenarnya fokusnya itu ke karya yang kalian tulis, tapi kalo kalian merespon segala pertanyaan atau masukan dengan keangkuhan ya, tentu itu juga akan mempengaruhi penilaian," paparnya.
Baca Juga : Tidak Ada Sistematika TA Non Skripsi, WD 1 FITK : Kita Ikut Aturan Universitas
Lebih lanjut, selama ia menjadi dosen penguji, waway seringkali menemukan mahasiswa membuat Power Point (PPT) dengan indah. Namun, menurutnya hal itu tidak termasuk dalam penilaiaan ujian munaqosah, di mana yang dinilai yaitu, mahasiswa mampu menjelasakan skripsnya selama 7 menit .
"Ketika bikin PPT gak usah bertele-tele, gak usah banyak-banyak hiasan segala macem enggak usah, kami gak nilai itu, estetika dari PPT itu enggak peduli, tapi gimana inti itu disampaikan, karena kan kalian cuma punya waktu 7 menit," tandasnya. [Rep.Ayu/Red.WL]
KOMENTAR