Potret depan Taman Entrepreneur Fakultas Ekonomi dan Bisinis Islam UIN Walisongo kampus III, pada Senin (13/11/23). |
"Tahun 2023, baru tahun ini alhamdulillah bisa berkolaborasi dengan beberapa lembaga mitra kemudian diorientasikan dengan bentuk apa itu, semacam kafe, di situ ditempatkan dalam satu ruangan yang ini Taman Entrepreneur,” jelas Wakil Dekan (WD) 3, Saekhu, saat ditemui oleh KRU IDEAPERS.COM, pada Selasa (14/11/23).
Saekhu menjelaskan, taman Entrepreneur merupakan bagian dari kreatifitas fakultas dengan sejumlah mitra bisnis yang dikelola bersama mahasiswa. Dia menyebut, taman itu terdapat tiga bagian meliputi z-corner, gardo, dan kantin container.
"FEBI melakukan dengan beberapa mitra lembaga yang diantarnya di situ adalah Baznas, ada dompet duafa dan lain-lain, kerjasama itu terus ditintaklanjuti dengan adanya kantin container yang ada di belakang," katanya.
Katanya, mahasiswa akan belajar bagaimana berkuliah sambil menghasilkan profit. Pada pengembangan bisnis itu, lanjutnya, dosen hanya bertugas untuk mendampingi dan memberi arahan terkait profit.
"Untuk pengembangan bisnis yang di sini adalah pengelolanya para mahasiswa. Nah, dari dosen di sini hanya sekedar mendampingi, untuk memberi mana yang kira-kira di situ profit," lanjutya.
Baca Juga : Juras UIN Walisongo Jadi Spot Favorit Nongkrong Mahasiswa, Bisa Lepas Penat Usai Kuliah
Lebih spesifik, Saekhu menyebut bahwa z-corner yang merupakan bagian kerja sama dengan baznas dikelola oleh mahasiswa yang berasal dari pesantren. Sedangkan gardo untuk mahasiswa yang berprestasi dan dompet dhuafa yang tidak mampu.
"Jadi ada beberapa syarat yang harus bisa mengikuti seleksi itu, misalnya z-corner itu berbasis santri, yang berprestasi tentunya ya, semua berprestasi ya. Kemudian Gardo juga mahasiswa-mahasiswa bisnis yang berprestasi, yang dompet duafa yang tidak mampu," jelasnya.
Dia juga menjelaskan bahwa Taman Entrepreneur tersebut merupakan salah satu upaya FEBI untuk membantu mahasiswa berprestasi dalam pembayaran uang kuliah tunggal (UKT).
"Mahasiswa yang tidak mampu tapi berprestasi maka dia bisa mengelola kantin tersebut," kata dia.
"Para mahasiswa yang mengelola itu lebih tepat kayaknya ya. Lebih tepat daripada kita memberikan cash atau secara tunai, jadi ini nampaknya alhamdulillah juga apa istilahnya di sini, satu sisi bisa berbisnis, bisa berkuliah, juga bisa meringankan UKT bagi mahasiswa-mahasiswa yang memenuhi secara tertentu," sambungnya.
Lebih lanjut, Saekhu menjelaskan perekrutan mahasiswa yang dilibatkan di kantin taman entrepreneur hanya berlaku untuk mahasiswa FEBI selama satu tahun.
"Masa waktunya kami coba satu tahun sekali nanti perekrutan lagi dan seterusnya dan seterusnya, jadi diharapkan tidak ada nanti mahasiswa yang berprestasi tapi tidak bisa terantisipasi terkait dengan pembayaran biaya UKT-nya ya," ujarnya.
Baca Juga : Dibuka hingga 21 November, Ini Syarat Penyesuaian UKT UIN Walisongo 2023
Di sisi lain, dia juga mengatakan bahwa tidak menutup kemungkinan taman entrepeneur selanjutnya akan melakukan kolaborasi dengan fakultas lain. Namun untuk saat ini, dia menekankan FEBI masih membenahi sistem pengembangan bisnis itu secara internal.
"Kemarin kami ditawari oleh salah satu mitra untuk bisa mendirikan kayak alfamart atau indomart tapi di tengah kampus. Tapi kami waktu itu belum begitu siap karena harus memfasilitasi gedung selebar indomart atau alfamart. Tapi tawaran itu sudah ada, mudah-mudahan nanti bisa dikolaborasi dengan beberapa fakultas," ungkapnya.
Sementara itu, salah satu mahasiswa FEBI, Ferdiansyah menyampaikan adanya taman entrepeneur memudahkan mahasiswa untuk mencari makan dan minum dengan terjangkau.
"Memudahkan mahasiswa yah kak untuk mencari makanan dan minuman. Kalo dulu kan gak ada taman entrepeneur gitu kan kaya susah banget gitu loh buat cari makan," tuturnya saat diwawancarai KRU IDEAPERS.COM Idea pada Senin (13/11/23).
Lebih lanjut, mahasiswa jurusan Perbankan Syariah itu menilai harga makanan telah sesuai budget mahasiswa namun dia menyayangkan porsi makanan yang masih kurang.
"Jujur yah, kalo yang ini sesuai badget lah cuman ya kurang banyak porsinya," ungkap mahasiswa angkatan 2021 tersebut. [Rep. Ayu, Jahid/Red. Dian]
KOMENTAR