![]() |
Sertifikat TOEFL UIN Walisongo Semarang (Foto : Ideapers.com) |
Sebagaimana disampaikan mahasiswa Jurusan Sosiologi, Dini Ayu yang mengaku keberatan dengan adanya ujian TOEFL IMKA berbayar namun sertifikat tidak bisa digunakan untuk keperluan di luar kampus UIN Walisongo.
"Sebenernya harusnya TOEFL IMKA ini harusnya include dari UKT (Uang Kuliah Tunggal) ya, soalnya kan hasil (sertifikat) TOEFL IMKA ini nggak bisa dipakek di luar UIN. Kecuali bisa dipakek buat kegiatan lain kalo berbayar nggak masalah," ungkap Dini mahasiswa angkatan 2019, saat diwawancarai IDEAPERS.COM via whatsapp, pada Selasa (27/06/23).
Hal senada juga disampaikan oleh mahasiswa Studi Agama Agama (SAA), Fakultas Ushuluddin dan Humaniora (FUHum), Asyharul Ikhsan. Ia mengaku setuju dengan TOEFL IMKA berbayar, jika sertifikatnya bisa digunakan selain keperluan kelulusan UIN Walisongo.
Lebih lanjut Arul menyarankan, jika harus TOEFL IMKA berbayar, mahasiswa diberi kebebasan untuk tes di luar kampus agar sertifikat bisa digunakan di luar.
"Kalau disuruh berbayar aku sebenarnya setujunya tes diluar, biar sertifikatnya bisa kepake kalau di luar," ungkap mahasiswa semeter angkatan 2019 tersebut.
"Kalau di UIN kan (bisanya dipake) harus di UIN sendiri, (sertifikat) nggak bisa dipake di luar, bisanya buat sidang munaqasah atau pengambilan ijazah," lanjutnya, ketika diwawancarai IDEAPERS.COM, belum lama ini.
Sementara mahasiswa Jurusan Akuntansi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), Tiana (2019) mengaku tidak keberatan ujian TOEFL IMKA berbayar jika ada tambahan fasilitas. Misalnya, kata dia, adanya pelatihan sebelum ujian hingga berlakunya sertifikat TOFEL IMKA di luar kampus.
"Seandainya bayar itu diselingi dengan kayak latihan yang memadai, terus juga sertifikat itu bisa dipakai untuk keluar. Misalnya daftar beasiswa ataupun daftar kerja dan lain lainnya sebenarnya enggak masalah (ujian berbayar) gitu cuma kan ini, kepakenya buat pengambilan ijazah gitu loh jadi kayak kurang worth it aja gitu loh," kata Tiana, ketika diwawancarai IDEAPERS.COM, pada Selasa (02/07/23).
Tiana pun menceritakan, pernah ingin menggunakan sertifikat TOEFL IMKA untuk persyaratan beasiswa S2, namun tidak bisa.
"Nilainya ya lumayan lah di atas dari 400 itu, cuman pas waktu tanya tanya sama senior yang daftar juga LPDP katanya nggak bakal bisa kepake gitu karena ya itu cuma di dalam internal UIN doang gitu," ungkapnya.
"Jadi kayak wah, udah susah payah ya Toefl kayak gini kayak gitu, udah belajar juga sampai kan dulu pernah gagal kan terus coba lagi dan lulus. Eh ternyata enggak bisa kepakai di luar. Akhirnya kita harus Toefl lagi gitu," lanjut dia.
Sebagai informasi, berdasarkan Surat Keputusan Rektor UIN Walisongo No 680 Tahun 2021 tentang Tarif Layanan Penunjang Akademik pada Badan Layanan Umum, yang ditandatangani Rektor UIN Walisongo Imam Taufik tanggal 5 Oktober 2021, menetapkan sistem pembayaran bagi mahasiswa D3 dan S1 UIN Walisongo yang akan mengikuti test TOEFL atau IMKA sebesar Rp75.000 (per materi).
Sedangkan, untuk mahasiswa S2, S3 UIN Walisongo, diharuskan membayar Rp 200.000. Kemudian, pembayaran sebesar Rp 270.000 berlaku untuk masyarakat umum. [Rep. Ali/Red. Dian]
KOMENTAR