Wali Camaba UM-PTKIN Mengaku Tidak Tahu Kebijakan Wajib Ma'had UIN Walisongo

Rozin wali camaba saat diwawancara didepan Masjid Kampus 3 UIN Walisongo pada, Selasa (30/05/23).

Semarang, IDEAPERS.COM - Wali calon mahasiswa baru (camaba) UM-PTKIN, Sahroni mengaku tidak mengetahui soal kebijakan wajib Mahad UIN Walisongo Semarang.

"Saya belum tahu, mungkin yang tahu ibuknya," ujarnya pada kru IDEAPERS.COM pada, Selasa (29/05/23). 

Wali camaba asal Mranggen juga tidak mengetahui soal adanya biaya Mahad sebesar Rp3 Juta untuk satu semester.

"Belum, belum tahu, mungkin itu anggaran wajib dari fakultas ya," ujarnya.

Senada dengan Sahroni, wali Camaba asal Kendal, Rozin juga mengaku tidak mengetahui informasi adanya kebijakan wajib Mahad bagi mahasiswa baru di UIN Walisongo.

"Belum tahu," ujarnya. 

Usai ia mengetahui nominal biaya Ma'had sebesr 3 juta, Rozin berharap biaya tersebut sudah termasuk biaya makan dan loundry. 

"Sebagai wali murid kalau bisa ngenyang kalau bisa 3 juta buat satu semester itu kalau bisa udah plus uang makan sama loundry," ujarnya saat diwawancara Kru IDEAPERS.COM DI Masjid Kampus 3 UIN Walisongo pada, Selasa (30/05/23).  

Baca Juga : Harus Bayar Biaya Mahad Rp3 Juta, Wali Camaba UM-PTKIN Harap Kampus Beri Keringanan

Selain itu, Thofifah Wali camaba asal Pemalang juga mengaku tidak mengetahui informasi wajb Mahad UIN Walisongo.

"Belum tahu," ungkapnya. 

"Kalau ibu sebenarnya keberatanlah, karena ibukan janda," ujarnya menanggapi saat diberitahu besaran biaya Ma'had. 

Khofifah mengungkapkan untuk kebutuhan sehari-hari ia dibantu oleh putrinya, sementara dirinya tidak memiliki pendapatan.

"Terus anak ibu biasanya dapat SKTM dari sekolah,"ujarnya. 

Sahroni berharap pihak kampus memberikan keringanan bagi wali camaba yang kurang mampu. 

"Mungkin kalau nanti ada jalur-jalur keringanan, dispensasi. Nah itu mau saya tempuh," harapnya. [Rep. Zaqia/ Red. Gita]