Thofifah wali camaba jalur UM-PTKIN yang mengaku tidak tahu soal kewajiban Ma'had saat ditanyai Kru ideapers di masjid kampus 3 UIN Walisongo Semarang pada, Selasa (30/05/23) (Dok. Ideapers.com). |
Semarang, IDEAPERS.COM - Wali Calon Mahasiswa Baru (Camaba) jalur UM-PTKIN, UIN Walisongo Semarang mengaku keberatan dengan biaya kebijakan wajib Ma'had sebesar Rp3 juta. Untuk itu, wali camaba asal Mranggen berharap kampus memberikan dispensasi atau keringanan.
"Kalau ada dispensasi atau keringanan mau saya tempuh, yang penting anak saya bisa sekolah," ujar pria berusia 54 tahun tersebut.
Sahroni mengutip gurunya Maimun Zubair berkata orang belajar jangan dipersulit. Dalam hal ini, ia menilai ketentuan biaya Ma'had sebesar Rp3 juta akan memberatkan bagi calon mahasiswa baru.
Wali Camaba jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI), Atika Najwa ini mengaku berprofesi sebagai buruh, sedangkan istrinya hanya sebagai ibu rumah tangga. Namun ia mengatakan, akan mengusahakan biaya asal sang anak bisa melanjutkan kuliah.
"Walaupun orang tuannya nggak makan satu hari, yang penting saya harus mampu membiayai anak sekolah," ujar pada kru IDEAPERS.COM saat diwawancara di depan Perpustakaan pusat kampus 3 UIN Walisongo pada, Senin (29/05/23).
Di sisi lain, Thofifah wali Camaba dari Muhammad Rozi Maulana, mengungkapkan sebagai seorang single parent mengaku keberatan dengan ketentuan biaya wajib Mahad sebesar Rp3 juta.
"Sebetulnya ya agak keberatan, ibukan janda," ujarnya sembari menahan tangis.
Pasalnya Thofifah mengatakan, sejak lima tahun kepergian suaminya, ia hanya mengandalkan pendapatan anaknya untuk menopang biaya kehidupan sehari-harinya.
Baca Juga : Berlangsung Mulai 29 Mei Sampai 8 Juni, Berikut 59 Lokasi UM-PTKIN 2023
Lebih lanjut, ia mengatakan untuk biaya sekolah anak-anaknya selama ini ia mendapat bantuan berkat mengajukan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM).
Selain itu, ia juga mengungkapkan, awalnya ia tidak mengetahui dengan kebijakan wajib Ma'had bagi camaba UIN Walisongo.
"Belum, belum tahu," pungkasnya.
Namun dengan berlinang air mata, Thofifah berharap putranya bisa lolos seleksi UM-PTKIN tersebut.
"Bisa diterima," ujarnya.
Senada dengan Thofifah, wali Camaba asal Kendal, Rozin mengungkapkan, dirinya tidak mengetahui adanya kebijakan wajib Ma'had bagi mahasiswa baru UIN Walisongo.
"Belum (tahu soal kewajiban Ma'had) sama sekali. Aku sendiri baru tahu ini diberi tahu," ujar pria 52 tahun tersebut.
Sebagai buruh tani, ia berharap ada keringanan dari kampus terkait biaya Ma'had sebesar Rp3 juta per semester.
"Kalau Rp3 juta satu semester itu kalau bisa, Plus sama laundry dan makan kalau bisa," ujarnya saat diwawancara kru IDEAPERS.COM di Masjid Kampus 3 UIN Walisongo, pada Selasa (30/05/23),
Menanggapi kebijakan wajib Mahad tersebut, ia mengatakan hanya bisa mentaati jika memang wajib membayar Rp3 juta demi anaknya bisa kuliah di UIN Walisongo.
"Ya kalau maka dari kebijakan dari kampus seperti itu kita sebagai wali, paling murid ya ngikutin aja," kata Rozin. [Rep. Zaqia /Red. Gita]
KOMENTAR