Agussulistyanafta, wisudawan terbaik Fakultas Ushuluddin dan Humaniora (FUHum) UIN Walisongo periode Mei 2023, pada Selasa (23/5/23). (Dok. Pribadi). |
Semarang, IDEAPERS.COM - Menjadi mahasiswi yang aktif organisasi tidak menghalangi Agussulistyanafta untuk meraih predikat wisudawan terbaik Fakultas Ushuluddin dan Humaniora (FUHum) UIN Walisongo. Mahasiswi Jurusan Ilmu Al-Quran dan Tafsir Hadis (IAT) itu sukses memperoleh IPK 3,91, tertinggi di fakultasnya.
Sulis, sapaan akrabnya, telah mengikuti sejumlah organisasi kampus antara lain Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) IAT, Ushuluddin Sport Club (USC), Jam'iyyah Hamalatil Qur'an (JHQ), Nadi Walisongo Fii al-Lughoh al-'Arabiyyah (Nafilah), dan Generasi Baru Indonesia (GenBI).
Sedangkan di luar kampus ia sibuk bekerja partime, menjadi guru les privat dan mengasuh anak-anak di Yayasan Pena Yatim.
Pekerjaan itu, kata Sulis, ia mulai sejak awal perkuliahan semester 7. Menurutnya, ada banyak manfaat dari pekerjaan partimenya, selain hanya mengisi waktu luang.
"Aku bukan di bagian yayasannya tapi dibikin sama bimbel. Ya momong anak kecil, terus juga urusan privat (mengajar) gitu," ungkapnya.
Dengan mengajar les privat, jelasnya, ia dapat memaksimalkan pengetahuan yang sudah dipelajari di bangku perkuliahan.
"Supaya ilmu yang aku dapatin itu enggak hilang gitu, walaupun misalnya aku ngajar cuma penjumlahan pengurangan matematika, dasar-dasar cuma. Kalau kita enggak ngelatih itu ya bakalan lupa isinya, padahal ilmu itu penting," jelas Sulis saat diwawancarai secara online oleh kru IDEAPERS.COM, pada senin (22/05/23).
Ia melanjutkan, mengasuh anak menjadi pengalaman edukasi parenting yang berharga baginya.
"Selain untuk kita bisa menambah uang saku ya mengulas terus ilmu. Ilmu itu ketika aku dapat pengalaman. Jadi aku tahu gimana caranya mengajar anak," ujar mahasiswi asal Magelang tersebut.
Sulis mengaku menikmati pekerjaan ini lantaran turut memiliki ketertarikan menjadi pengajar atau guru.
"Gitukan ngajar anak. Dengan kita enggak boleh emosi. harus membuat mereka paham dengan cara yang asik gitu. Itu pengalaman aku menjadi pengajar privat. Selain itu, aku ngerasa emang bidangku ngajar gitu," terangnya.
Di sisi lain, Karena sibuk menekuni pekerjaan, Sulis menuturkan jadi melewat impian lamanya untuk dapat lulus cepat di semester 7.
Baca Juga : Habiskan Rp3 Juta untuk Seragam Keluarga, Yuni: Wisuda Sekali Seumur Hidup
"Jadi kuliah enggak terpegang secara maksimal," sahutnya.
Walaupun target tersebut gagal, Sulis mengatakan tidak pantang menyerah untuk mengejar kelulusan di semester 8, dengan lulus tepat waktu.
Selama menyelesaikan tugas akhir skripsi, Sulis bercerita sempat mengalami kendala ganti judul, sehingga harus memulai dari awal.
"Sempet nih ganti judul karena beberapa pertimbangan, aku ganti judul istilahnya kan aku ngulang dari awal ya. Kalau mau skripsi itu tergantung sama diri kita, dan tergantung sama jenis penelitian," jelasnya
Namun demikian, Sulis berhasil menyelesaikan tugas akhir skripsinya. Baginya, skripsi ibarat utang mahasiswa yang harus segera dibayar.
"Utang kalau setahun, 2 tahun, 3 tahun ya tetap utang gitu. Tapi kalau kamu mau lunasin utang ya jadi usaha supaya cepat," tuturnya.
Sebagai penutup, ia memberikan tips untuk mahasiswa semester akhir yang sedang menyelesaikan skripsi.
"Terutama ngerjain skripsi ya, jangan jadi beban. Terus kalau misalnya ngerjainnya yang santai aja gitu loh, jangan terlalu dipikirin banget, nanti kan stres, tapi jangan terlalu santai," pungkasnya.
Diketahui, UIN Walisongo menggelar pelepasan wisuda periode Mei 2023, di auditorium II Kampus III. Acara itu, diikuti oleh 762 wisudawan dari total delapan fakultas UIN Walisongo.[Rep. Haikal Fazal/Red. Riska].
KOMENTAR