![]() |
Wali wisudawanYuni Tri Syafa Astuti, saat di wawancarai Kru IDEAPERS.COM (Dok. Ideapers.com) |
Semarang, IDEAPERS.COM - Salah satu pengantar wisudawan asal Suradadi, Tegal, Yuni Tri Syafa Astuti mengaku telah merogoh saku kurang lebih Rp 3.000.000 untuk membuat kebaya dan batik seragam keluarga.
Diketahui, UIN Walisongo Semarang kembali gelar pelepasan wisuda periode Mei 2023, di Auditorium II Kampus III. Acara ini, diikuti oleh 762 wisudawan dari delapan fakultas yang ada di UIN Walisongo.
Yuni menyebut keluarganya yang mengikuti acara wisuda itu berjumlah 10 orang. Katanya, total harga kebaya yang dikenakan tiap orang di keluarganya itu sebesar Rp 300.000.
"Satu meternya Rp 100.000, brukatnya aja. Rp 300.000 udah sama jahit sama kerudung," kata Yuni ketika diwawancarai Kru IDEAPERS.COM, di depan Auditorium II Kampus III UIN Walisongo, Selasa (23/05/23).
Baca Juga : [Potret] Pelepasan Wisudawan UIN Walisongo Periode Mei 2023
Keluarga Yuni tiba untuk menghadiri acara wisuda adiknya, Lia Hikmatun Maula, salah seorang mahasiswi Fakultas Syariah dan Hukum (FSH). Kata dia, keluarganya telah tiba di Semarang satu hari sebelum acara wisuda itu digelar.
"Berangkat dari kemarin (22/05/23) nginep di Griya Padma," ungkap Yuni.
Ketika ditanya alasan keluarganya membuat baju seragam untuk acara wisuda, Yuni menyebut karena wisuda merupakan momen yang hanya hadir sekali seumur hidup. Katanya, seragam itu juga ide dari ibunya.
"(Karena) wisuda itu suatu acara yang sekali seumur hidup," ujar Yuni.
"Idenya, ibu," imbuh dia.
Baca Juga : Lepas 762 Wisudawan, Rektor UIN Walisongo Harapkan Mahasiswa Implementasikan Unity Of Science
Meskipun tampil berseragam ide dari ibunya, Yuni mengatakan bahwa seluruh bahan dan mode disiapkan oleh adiknya.
Menurutnya, persiapan baju seragam itu membutuhkan waktu selama satu bulan.
"Yang belanja, adik yang wisuda," ucapnya.
"Persiapannya satu bulan, dari bulan puasa," lanjut Yuni.
Usai acara wisuda, Yuni menyebut keluarganya akan melakukan foto studio kemudian mengunjungi beberapa tempat wisata di Semarang.
"Mau ke studio foto, paling mampir ke wisata," pungkasnya. [Rep.Zaqia/Red.Dian]
KOMENTAR