doc: IDEAPERS.COM |
Roman tragis dari Romeo dan Juliet menjadi kisah populer dan dikenang sebagai simbol cinta. Cerita Romeo and Juliet, bukanlah sebuah kisah yang menggambarkan posisi sosial seperti karyanya Hamlet King Lear, dan Macbeth. Melainkan kisah komedi romantis yang mengisahkan sepasang mempelai muda yang saling jatuh cinta, tetapi terhalang karena kedua keluarga mereka saling bermusuhan.
Cerita ini seolah menjadi idealisme sebuah hubungan yang menggambarkan tentang perjuangan, pengorbanan dan cinta. Di mana para penikmatnya ikut merasakan jatuh ke dalam cerita yang begitu emosional. Sehingga karena kesuksesannya kisah Romeo and Juliet telah diadaptasi berkali-kali untuk panggung, film, musik, dan tempat opera.
Awalnya cerita Romeo and Juliet didasarkan pada sebuah kisah Italia yang diterjemahkan ke dalam syair dengan judul The Tragical History of Romeus and Juliet oleh Arthur Brooke pada tahun 1562. Kemudian dari sayir tersebut diceritakan kembali dalam bentuk prosa di Palace of Pleasure oleh William Painter pada tahun 1567.
Baca juga: TED K; Wajah Teknofobia
Melalui tangan dingin William Shakespeare, kedua karya tersebut diadaptasi dengan memperluas plot dan mengembangkan sejumlah karakter pendukung, khususnya Mercutio dan Paris. Akhirnya drama tersebut pertama kali diterbitkan dalam kuartoversi pada tahun 1597 dan dapat dinikmati hingga saat ini.
Perjalanan Panggung William Shakespeare
William Shakespeare adalah seorang budayawan sekaligus sastrawan besar asal Inggris. Shakespeare lahir di Stratford-upon-Avon, Inggris, pada April 1564 dan hidup pada abad renaissance. Ia putra dari pasangan John Shakespeare, seorang pamong desa dan pembuat sarung tangan sukses yang berasal dari Snitterfield, dan Mary Arden, putri seorang petani dan tuan tanah kaya.
Semasa di bangku sekolah ia banyak mempelajari bahasa latin, karya filosof Yunani dan Romawi, kisah-kisah dari berbagai tempat seperti Italia, Perancis, Asia Minor, dan Afrika Utara. Beberapa dari kisah tersebut menjadi inspirasi karya-karya Shakespeare.
Baca juga: [Cerpen] Malam Kesaksian
Antara tahun 1583 sampai 1613, menjadi tahun paling produktif bagi Shakespare. Ia banyak menulis naskah drama tentang tragedi, komedi, sejarah, puisi naratif dan sonata. Ia juga membuahkan karya-karya besar seperti Julius Caesar, Hamlet, Othello, Macbeth dan King Lear.
Pada awal 1590an, William Shakepseare telah menjadi seorang penulis drama terkenal di London. Naskah drama yang ditulisnya banyak diangkat ke layar lebar seperti Julius Caesar dan Romeo & Juliet. Karya-karyanya telah diterjemahkan dalam berbagai bahasa dan dipentaskan di berbagai belahan dunia.
Selain itu, Shakespeare juga menjadi aktor sangat populer. Ia hidup dari panggung ke panggung berkat kepiaweannya dalam berakting. Ia bermain teater baik dari naskah miliknya maupun orang lain. Selain itu ia juga memiliki perusahaan drama bernama Kings Men diaman sebagian anggotanya mendirikan teater sendiri di tepi selatan Sungai Thames, yang diberi nama Globe.
Ratu Elizabeth I dan Raja James I bahkan sangat menyukai karya-karyanya. Pada pemerintahan James I, Shakespeare dan kawan-kawan terkenal dengan sebutan "Orang-orang Raja" karena Raja James I menjadi penonton setia pentas-pentas drama Shakespare. Shakespeare bahkan sering pentas di istana kerajaan, di teater Globe dan di rumah sandiwara mereka, dan teater Blackfriars.
Baca juga: Sisi Baru Dongeng “Si Cantik dan Si Buruk Rupa” Di Dunia Metaverse
William Shakespeare menulis selama 25 tahun, menghasilkan karya 36 sampai 39 dengan topik beragam mulai dari romansa komik hingga perang saudara, dari permainan domestik hingga kejadian politis yang menggegerkan dunia. Shakespeare berhenti menulis pada tahun 1611 dan meninggal dunia tahun tahun 1616. [Gita Fajriyani]
KOMENTAR