Semarang, IDEAPERS.COM - Umat Hindu di Kota Semarang mengikuti ibadah Tawur Agung Kasanga di Pura Agung Giri Natha Semarang, Rabu (6/3/19).
Perayaan Tawur Agung Kasanga tersebut sempat tertunda dari pukul 16.00 WIB mundur pukul 17.00 WIB karena hujan. Meski begitu, sembahyang dapat berjalan dengan khusyuk di bawah rintik hujan. Sembahyang Nyepi berlangsung sampai pukul 21.00 WIB.
Sesajen, janur kuning, dan piranti sembahyang disiapkan di area madya mandala atau halaman pura utama. Umat Hindu berkumpul di bawah tenda dengan memanjatkan doa dalam tapa brata (meditasi). Tak ketinggalan bunyi-bunyian alat gong gamelan mengiringi prosesi sembahyang.
"Hari ini tapa brata penyepian, karena besok amati lelungan sudah tidak kemana-mana, sampai amati geni tanpa ada sinar lampu atau listrik," kata Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Semarang, I Nengah Wirta.
Baca Juga: Sambut Hari Nyepi, Wilayah Bali Tanpa Jaringan Internet
Dalam meditasi sembahyang, pihaknya mengajak kepada umat Hindu di Semarang untuk mensyukuri nikmat alam yang telah memberikan kesejahteraan.
"Kita mensyukuri alam yang memberi kesejahteraan dan saatnya membayar dengan wujud upaya keagamaan," ujarnya.
Tak lupa, umat Hindu Semarang juga diajak berdoa bersama untuk kelangsungan tahun politik agar berjalan sukses tanpa ada keresahan dan keamanan terjaga.
"Nyepi sembahyang malam ini sekaligus umat Hindu mendoakan supaya tahun politik dengan pemilu harapan berjalan dengan aman dan lancar tak terjadi perpecahan. Berjuang demi semesta alam," ucapnya.
Pada perayaan Nyepi tahun 1941 Saka ini, pura yang berdiri sejak 1968 menyelenggarakan rangkaian kegiatan di antaranya upacara melasthi yang digelar pada Minggu (3/3/2019) di Pantai Marina Semarang, tawur agung kasanga, amati lelanguan, amati geni, pangerupukan sampai dharma shanti atau silaturahmi sesama umat Hindu.
"Setelah Nyepi, mulai langkah tahun baru, kita akan ramai dengan nama pangerupukan, kalau di Bali ada tabuh kentongan. Di Semarang tidak ada tabuh kentongan karena kami di lingkungan saling menghormati saja. Lalu dharma shanti, kalau di muslim namanya halal bi halal," tuturnya.
Baca Juga: Catat! Tiket Kereta Api Lebaran Sudah Bisa Dipesan Besok
Pura Giri Natha merupakan pura terbesar di Semarang bagi umat Hindu, digunakan sekitar dua ribu umat Hindu di Semarang untuk ibadat. Sebagian adalah warga asli Bali yang merantau dan sebagiannya ada warga lokal dan asing.
"Pura Giri Natha banyak digunakan umat Hindu baik keturunan Bali, India, Jepang, Perancis, Jerman dan Cina. Pura ini juga sebagai destinasi wisata, terutama turis asing dari kapal pesiar yang singgah di Tanjung Mas Semarang," tukas I Nengah Wirta. [Rep. AN/Red. eL]
Artikel Lain:
Hari Raya, Rokok, dan Anak-anak
33 Aktivitas yang Dilakukan Orang di Bulan Puasa
Hari Raya; Pemersatu Umat Antaragama
"Membaca" yang Bermanfaat dan Penuh Pahala di Bulan Ramadhan
KOMENTAR