![]() |
Grafik penerimaan dana kegiatan lembaga kemahasiswaan, Fakultas Ushuluddin UIN Walisongo |
Rapat pembagian dana kegiatan lembaga kemahasiswaan Fakultas Ushuluddin, Universitas Islam Negeri Walisongo, kembali dilanjutkan pada Senin (23/03/2015) kemarin di ruang R6 gedung PKM. Rapat tersebut merupakan lanjutan rapat pada Jumat (20/03/15) lalu, yang sempat tertunda.
Novi Nur Azizah, perwakilan dari RGM One FM, menilai pembagian dana kegiatan memang lebih merata daripada sebelumnya, namun ia belum sepenuhnya merasa puas dengan hasil rapat. Menurutnya, dana kegiatan yang diterima oleh RGM One FM terlalu sedikit, mengingat rancangan kerja yang diajukan begitu banyak. “Harus meminimalkan anggaran belanja,” ungkap wanita yang akrab disapa Novi itu. (Baca: Konsep Tak Jelas, Pembagian Dana Tertunda)
Sementara itu Estanu Wijaya selaku anggota Komisi B Bidang Budgetting, Senat Mahasiswa Fakultas Ushuluddin (SEMA-FU), menuturkan bahwa keputusan pembagian dana sudah dikonfirmasikan kepada Masrur, selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama. “Beliau memasrahkan pengawasan pembagian dana tersebut kepada senat,” tutur Estanu. Jika ada lembaga kemahasiswaan yang tidak setuju dengan kebijakan tersebut, lanjut Estanu, ia menanggapinya sebagai satu hal yang wajar. “Pasti ada yang merasa kurang puas,” tegas pria asal Karawang itu.
Pernyataan Estanu turut diamini Ketua BEM-FU, Syaifuddin Zuhri. Menurutnya, ia hanya melaksanakan intruksi Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, untuk membagi dana kegiatan yang mengacu pada kebijakan periode sebelumnya. “Ketidakpuasan terhadap pembagian dana kegiatan merupakan suatu kewajaran,” jelasnya.
Jika mengacu pada kebijakan periode sebelumnya, tambah Syaifuddin, harusnya BEM-FU mendapat bagian 18%. Namun pada periode ini BEM-FU mendapat bagian 14% saja, “itu pun lebih sedikit dari pembagian yang diatur oleh senat, sebesar 16%,” ungkap mahasiswa jurusan Tafsir dan Hadis itu. (I'in/Ali)
KOMENTAR