![]() |
(Sumber idntimes.com) |
Batik telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda Indonesia oleh The Unetid Nations Educational Scientific And Cultur Organization (Unesco) sejak tahun 2009, di Indonesia sendiri batik terdiri dari berbagai macam jenis dan corak. Indonesia memiliki setidaknya 5.849 motif batik yang tersebar dari Aceh hingga Papua. Keunikan corak batik tersebut menjadi identitas dan simbol leluhur dari masing-masing daerah di Indonesia.
Dengan teknik pewarnaan dan pola yang khas, batik tidak hanya berfungsi sebagai pakaian, tetapi juga sebagai medium ekspresi seni yang mengandung nilai-nilai filosofis yang mendalam. Berbagai macam batik yang ada di Indonesia, memiliki filosofi yang terkandung di dalam setiap motifnya, sehingga masyarakat dapat memahami dan menghargai kekayaan budaya ini. Berikut beberapa rangkuman terkait filosofi batik dari berbagai daerah di Indonesia menurut kru IDEAPERS.COM.
1. Motif Batik Kawung
Batik Kawung, salah satu motif batik tradisional Indonesia yang berasal dari daerah Jawa, tepatnya dari daerah Yogyakarta. Motif ini identic dengan bentuk bulatan atau oval yang diatur secara simetris, melambangkan kawung (buah aren)yang memiliki makna kesuburan, kesejahteraan, serta keanggunan. Batik kawung biasanya digunakan dalam berbagai jenis kain, seperti kain serung,kebaya, dan pakaian formal lainnya.
Baca Juga: Selain Kebaya, Ini Inspirasi Outfit Wisuda yang Bisa Kamu Coba
Melansir dari Indonesia travel.id dalam kebudayaan Jawa, motif kawung yang disusun geometris ini diartikan sebagai lambang terjadinya kehidupan manusia. Harapannya, agar manusia tidak melupakan asal-usulnya. Selain itu, motif batik kawung juga dikenal sebagai lambang keperkasaan dan keadilan. Tak heran jika dulunya, batik kawung hanya boleh dikenakan oleh orang-orang tertentu saja, seperti pejabat kerajaan.
2. Motif Batik Parang
Dikenal sebagai motif batik tertua di Indonesia, motif batik parang menjadi ikonik Jawa khususnya di Yogyakarta. Motif ini memiliki desain berbentuk zigzag atau mirip gelombang, yang melambangkan semangat, kekuatan, dan keberanian. Motif batik parang sering kali digunakan dalam pakaian formal dan tradisional, seperti kebaya dan jas.
Baca Juga: Rekomendasi Kafe Aesthetic di Ngaliyan, Cocok Buat Nongkrong dan Nugas
Mengutip dari Indonesia travel.id motif batik parang memiliki nilai petuah agar manusia tidak mudah menyerah terhadap segala yang terjadi dalam kehidupan. Pola garisnya yang saling berkesinambungan menggambarkan konsistensi manusia dalam memperbaiki diri dari waktu ke waktu, pantang menyerah untuk mencapai kesejahteraan, serta menggambarkan bagaimana manusia terus memperbaiki hubungan dengan Tuhan, alam, maupun sesamanya.
3. Motif Batik Sekar Jagad
Motif "Sekar Sejagad" berarti "bunga yang menghiasi dunia" dalam Bahasa Jawa. Motif batik ini sarat akan makna dan simbolisme, yang mencerminkan keindahan dan keberagaman alam. Motif ini sering digunakan dalam berbagai jenis pakaian, termasuk kebaya dan kain tradisional. Warna-warna yang cerah dan ceria pada motif menambah kesan segar dan penuh semangat, menjadikannya pilihan yang cocok untuk acara-acara khusus dan perayaan.
Baca Juga: Plato dan Aristoteles; Bagaimana Mereka Berbeda?
Dilansir dari Indonesia travel.id sekar jagad adalah salah satu motif batik yang berasal dari Solo dan Yogyakarta. Sekar jagad diambil dari kata “kar” yang dalam Bahasa Belanda berarti peta dan “jagad” dalam Bahasa Jawa yang berarti dunia, sehingga bermakna peta dunia.
4. Motif Batik Mega Mendung
Batik yang khas dari Cirebon, Jawa Barat ini memiliki desain yang terdiri dari bentuk-bentuk melengkung yang menggambarkan gelombang awan dengan warna-warna cerah, seperti biru, hijau, dan merah, yang menciptakan kesan dinamis juga hidup. Batik Mega mendung sering digunakan dalam berbagai jenis pakian, seperti kebaya dan sarung yang mencerminkan keindahan serta kekayaan budaya Indonesia.
Baca Juga: Ini 5 Rekomendasi Film, Bagi kamu Pencinta Sastra
Brilio.net motif batik dengan pola-pola awan ini menyimpan makna dan filosofi yang mendalam. Pesan nilai kesabaran terselip di balik motif ini. Mega Mendung terdiri dari kata Mega yang berarti langit atau awan, serta Mendung atau langit yang meredup biasanya ada di saat akan turun hujan. Gradasi yang ada di motif mega mendung tersebut sesuai dengan tujuh lapisan yang ada di langit. Istilah mendung diartikan dalam kehidupan manusia sebagai sifat yang sabar, tidak mudah marah.
5. Motif Batik Warak Ngendong
Terakhir, motif batik yang berasal dari daerah Semarang, Jawa Tengah. Motif ini menggambarkan sosok warak, yang merupakan makhluk mitologi berbentuk seperti ular dengan kepala dan sayap, sering kali dianggap sebagai pelindung dan pembawa berkah. Batik warak ngendong sering digunakan dalam berbagai acara tradisional dan ritual, yang mencerminkan kekayaan budaya serta nilali-nilai spiritual masyarakat setempat.
Melansir dari detikjateng.com batik motif batik warak ngendong merupakan batik Kreasi Neni Asmarayani pada tahun 1970, batik tersebut bernuansa Semarang, terciptanya batik tersebut atas dasar kesukaan. Dalam pembuatan desain tersebut melibatkan para pelukis dan seniman yang terkenal di kala itu. Penulis Saroni Asikin mengungkapkan motif yang dibuat oleh Neni Asmarayani belum diketahui makna dari motif tersebut, dikarenakan Neni Asmarayani belum diketahui keberadaannya.
Itulah beberapa contoh batik dari beberapa daerah di Indonesia beserta filosofinya. Sekarang kita dapat mengerti makna dari setiap motif batik dari berbagai daerah di Indonesia supaya ia bisa lebih menghargai kekayaan budaya satu ini.
[Andra Yudistira]
KOMENTAR