Maulid Nabi: Menelusuri Jejak Perjalanan Rasulullah

 

Ilustrasi [Ideapers.com]

Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW sudah menjadi tradisi bagi umat Islam. Dengan membaca sholawat setiap malam hingga berbagai tradisi unik yang dilakukan masyarakat di setiap daerah. 

Di balik tradisi-tradisi yang dilakukan setiap Bulan Rabiul Awal ini, perayaan Maulid Nabi menyimpan makna yang mendalam bagi umat Islam. 

Di mana Bulan Rabiul Awal ini tidak hanya diperingati sebagai hari kelahiran Nabi Muhammad saja. Melainkan seperti pembacaan barzanji atau syair sebagai perenungan perjalanan Nabi dan mengingat kemabali perjuangan Nabi semasa hidupnya.

Maulid Nabi ini menjadi momentum untuk menjelajahi jejak pengorbanan Nabi, agar mampu direfleksikan umatnya di masa sekarang. 

Baca Juga: 6 Peristiwa Besejarah Nabi di Bulan Maulid

Makna Maulid Menurut Quraish Shihab 

Sebagaimana diungkapkan oleh Quraish Shihab, bahwasannya perayaan Maulid Nabi, menjadi implementasi perintah Allah SWT dalam Quran Surat Yunus ayat 58 ‘Katakanlah (Nabi Muhammad), “Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya itu, hendaklah mereka bergembira. Itu lebih baik dari pada apa yang mereka kumpulkan.” 

Berbagai tradisi perayaan Maulid Nabi sebagai upaya mensyukuri nikmat Allah SWT atas kelahiran sosok manusia mulia sebagai suri tauladan di dunia ini. Manusia mulia yang diutus untuk menyempurnakan akhlak. 

Perayaan Maulid setidaknya sebagai ajang meningkatkan keimanan kita dengan menepaki kembali kisah perjalanan Rasulullah SAW selama menebarkan agama Islam. Merekam ulang perjuangan Nabi untuk menambah rasa cinta kepadanya dan keesaan Allah SWT.

Maulid juga sebagai jembatan untuk lebih dekat mengenal Nabi Muhammad. Sebab bagaimana mungkin bersyahadat dengan mengakui dan bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah namun tidak mau mengenalnya. Bagaimana mungkin menjadi saksi  apabila merayakan Maulid dengan merecall kisahnya dianggap sebagai kesalahan.