Foto Kantor ketua jurusan (Kajur) Tasawuf dan Psikoterapi (TP) bertempat di Gedung O kampus II, Fakultas Ushuluddin dan Humaniora (FUHum) (Foto:yz/ideapers.com) |
"Ya itu (sistematika TA non-skripsi) yang belum ada. Tapi konsep itu sudah mulai disususun. Tapi mungkin belum di bicarakan bersama-sama," kata Fitri, sapaan akrabnya.
Namun, Fitri mengatakan hal itu tidak menjadi masalah. Menurutnya, juknis pelaksanaan (juklak) sistematika TA non-skripsi itu nanti dapat dicarikan solusinya.
"Jadi menurut saya ya tidak usah dibesar-besarkan lah itu (sistematika), ya kan sebenarnya kan semua itu bisa diatasi. Misal, jurnal kan tinggal cari pembimbingnya. Kalo buku ya tinggal cari pembimbing," tegas fitri.
Baca Juga : Tidak Ada Pedoman Sistematika Tugas Akhir Non-Skripsi di FUHum, Kajur IAT: Harusnya kan Dari Pimpinan
Lebih lanjut, Fitri mengatakan bahwa salah satu dosen telah menyusun konsep dan juknis sistematika TA non-skripsi berupa artikel. Katanya, penyusunan itu pernah diserahkan kepada Wakil Dekan (WD) 1 Fakultas Ushuluddin dan Humaniora (FUHum), Sulaiman.
"Tapi konsep itu sudah mulai disusun, kalo pak royan kebetulan yang dia bikin (konsep) itu artikel jurnal, saya sendiri belum baca (konsepnya). Tapi sudah pernah diserahkan di pak sulaiman juga," ujar dia saat diwawancarai kru IDEAPERS.COM, pada rabu (25/10/23).
Fitri juga menceritakan dirinya sempat ditanya oleh mahasiswanya terkait sistematika TA non skripsi pembuatan buku. Kata dia, meskipun belum ada sistematika khusus, dia dapat mencarikan dosen pembimbing yang sesuai dengan TA mahasiswa tersebut.
"Sebenarnya kalo saya kemarin ada mahasiswa angkatan 2020 yang bertanya seperti itu, ya meski belum ada itu (sistematika khusus) bisa saja mencari dosen pembimbing yang sudah punya buku banyak," jelas dia.
"Itu kan bisa walaupun tidak ada juknis itu, karena itu pekerja dosen, ya menurut saya memang akhirnya akan berkumpul di dosen tertentu misalnya banyak yang mengerjakan buku." ujar fitri.
Baca Juga : Posisi Rektor UIN Walisongo Resmi Diganti Plt, Siapa Sosok Prof Nizar Ali yang Gantikan Prof Imam Taufiq?
Di sisi lain, Fitri mengaku pihaknya agak keberatan dalam membimbing mahasiswanya mengerjakan TA non skripsi, terlebih berupa buku. Hal itu, melihat belum adanya dosen yang berpengalaman dalam membuat buku.
"Mungkin ini ya agak berat gitu, dosenya juga belum berpengalaman dalam membuat produk buku tasawuf psikoterapi," ungkapnya.
Namun demikian, Fitri menekankan kembali, apabila ada mahasiswa yang ingin mengerjakan TA non skripsi, pihaknya akan mencarikan dosen pembimbing yang sesuai.
"Misalnya ada yang berminat ya kita layani, tapi yang saya lihat kok masih berat, karena bagi saya yang tidak teralu sering," pungkasnya. [Rep. Zidan/Red. Dian]
KOMENTAR