![]() |
Najwa Shihab, Jurnalis Indonesia, saat memberikan orasi ilmiah diacara PBAK 2023di Lapangan Utama UIN Walisongo Semarang, pada Jum'at, (04/08/23) (Dok. Ideapers.com) |
Semarang, IDEAPERS.COM - Jurnalis nasional, Najwa Shihab melakukan orasi ilmiah di hari pertama kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) UIN Walisongo Semarang. Dia menyampaikan urgensi anak muda terutama mahasiswa untuk melek politik. Baginya politik bukan hanya soal kebijakan atau ributnya para elit-elit politik saja.
Awalnya, Najwa membahas soal pentingnya peran anak muda untuk terjun di dunia politik. Hal itu, melihat mayoritas penduduk Indonesia yang didominasi oleh anak muda.
"Ketika bicara anak muda, kalian hanya dilihat sebatas angka, sebatas statistik, generasi milenial jumlahnya 25 persen generasi Z lebih banyak lagi, 27 persen lebih dari setengah populasi negeri ini anak muda," kata Founder Narasi Media tersebut, saat orasi ilmiah di atas panggung PBAK 2023, di lapangan Kampus 3 UIN Walisongo Semarang, pada Jumat (04/08/23).
Menurutnya, politikus seringkali menjadikan anak muda sebagai objek sehingga melupakan aspirasi atau keinginan yang ingin disampaikan anak muda.
"Tapi apakah betul betul, apa keinginan, apa aspirasi, apa kepentingan kalian (anak muda) di akomodir," lanjut Najwa.
Lebih lanjut, Najwa mengatakan kebijakan politikus dibuat untuk kepentingan bangsa juga semestinya turut serta mempertimbangkan aspirasi anak muda.
"Demi anak muda, artinya mempertimbangkan kepentingan kepentingan. dan memastikan penyelenggaraan negara dan memastikan penyelenggaraan negara dan penentuan kebijakan publik di negeri ini, itu memperhitungkan dan menyerap aspirasi anak muda," ungkap Najwa Shihab.
Baca Juga : 30 Personil Menwa Diterjunkan untuk Amankan PBAK UIN Walisongo 2023
Pasalnya, Najwa mengungkapkan, di Indonesia ruang yang disediakan untuk menampung gagasan anak muda masih sedikit dan seringkali hanya terbuka pada aspek formal saja.
"Terkadang hanya sekedar menjadi persyaratan tanpa substansi partisipasi bermakna kita dapatkan," tutur Najwa.
Najwa membandingkan dengan sejumlah negara yang demokrasinya telah matang. Di negara itu, katanya, aspirasi anak muda dapat disalurkan secara infromal dan akan direspon jika telah mencapai jumlah tertentu.
"Di beberapa negara yang demokrasinya lebih matang, ada aspirasi aspirasi yang bisa disalurkan secara informal, lewat petisi misalnya. Yang ketika mencapai jumlah tertentu harus direspon oleh para pengambil kebijakan," ujarnya.
"Sementara di Indonesia, belum ada mekanisme itu, sehingga jauh kita untuk bersuara, di batasi hanya oleh unjuk rasa yang kerap kali juga represif," lanjutnya.
Pengaruh Politik dalam Kehidupan
Meski demikian, Najwa kembali menegaskan bahwa anak muda harus mau melek politik. Menurutnya, politik bukan hanya soal kebijakan semata tapi juga memiliki pengaruh terhadap kehidupan masyarakat.
"Politik itu berbagai hal yang mempengaruhi kehidupan kita, dari mulai kita lahir sampai ke liang lahat dek, itu yang namanya politik," tegas Najwa yang disusul tepuk tangan riuh oleh para mahasiswa baru UIN Walisongo.
Baca Juga : Minim Air, Maba Ma'had Antre Mandi dari Pukul 3 Pagi untuk Ikut PBAK
Selanjutnya, Najwa memaparkan kenaikan harga suatu barang hingga penyaluran subsidi pendidikan dipengaruhi oleh situasi politik.
"Politik itu aturan aturan yg mengatasnamakan kita sebagai publik. Yg menjawab pertanyaan apa dan siapa yang di prioritaskan di negeri ini. Siapa yang akan mendapat keuntungan dari berbagai kebijakan, siapa yang akan menanggung beban," paparnya.
Oleh karena itu, Najwa kembali mengingatkan anak muda terutama mahasiswa agar belajar untuk memahami isu-isu dalam negeri. Sehingga, katanya, anak muda bisa bersuara serta melihat apa yang dibutuhkan publik ketika kebijakan dibuat oleh para pejabat.
"Tapi apa kalian mau? Suara kalian hanya dihargai dan dilihat, hanya ditukar dengan kaos dan jilbab saja? Suara kita berharga bukan hanya pada di kotak suara tapi hari ini, juga di masa depan," ungkap dia.
"Itu pentingnya selalu menumbuhkan kesadaran kritis adik adik. Peduli pada isu isu negeri, dan terutama beban itu saya sematkan dan kita sematkan ke mahasiswa, orang-orang terpilih," lanjut Najwa. [Rep. Dian/Rep. Gita]
KOMENTAR