![]() |
Kaprodi Pendidikan Matematika FST UIN Walisongo, Yulia Romadiastri saat ditemui kru IDEAPERS.COM di kantornya, pada Senin (29/05/23). |
Semarang, IDEAPERS.COM - Program Studi (Prodi) Pendidikan Matematika Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UIN Walisongo menjadwalkan seminar proposal skripsi (sempro) mahasiswa.
Kepala Prodi (Kaprodi) Pendidikan Matematika, Yulia Romadiastri mengungkapkan, kebijakan penjadwalan sempro dilakukan lantaran ketentuan akreditasi yang mewajibkan mahasiswanya untuk lulus tepat waktu, tepatnya sebanyak 40 persen.
"Mahasiswa itu lulus tepat waktu itu kan 8 semester ya, 4 tahun, dan itu terus dipantau," ungkap Yulia saat ditemui kru IDEAPERS.COM di kantornya, pada Senin (29/05/23).
Pantauan Akreditasi Prodi oleh BAN-PT
Lebih lanjut, ia menyampaikan pemantauan akreditasi prodi dilakukan secara berkala oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).
Sebelum itu, kata Yulia, Pihak Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data (PTIPD) kampus akan menginput data kelulusan mahasiswa ke Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti).
"Istilahnya tidak bisa dibohongi gitu karena ril, mahasiswa yang lulus wisuda data itu diinput oleh PTIPD dikirim ke PDDikti, nah nanti kan akan tampil, nanti BAN PT akan melihatnya dari situ," terangnya.
Di PDDikti, lanjutnya, BAN-PT akan mengakses dan memantau kelayakan suatu prodi tiap perguruan tinggi, tak terkecuali di UIN Walisongo.
"Melihat dari situ kira-kira udah bisa memenuhi atau belum yang lulus tepat waktunya itu. Kalau memang tidak memenuhi standar ya akan diberi pemberitahuan tidak lolos," jelasnya.
Sebagai informasi, sebanyak 40 persen mahasiswa lulus tepat waktu menjadi salah satu dari 9 instrumen pemantauan sekaligus evaluasi peringkat akreditasi prodi.
Tepatnya, dalam lampiran peraturan BAN-PT nomor 22 tahun 2022, Ditanda tangani ketua Majelis Akreditasi, Prof. Dr. rer. nat. Imam Buchori, S. T, pada (12/05/22).
"Kalau tidak bisa memenuhi peraturan yang di ditetapkan oleh BAN PT, maka untuk akreditasinya (prodi) itu terancam tidak bisa dilakukan, makanya di antaranya adalah lulus tepat waktu," jelas Yulia.
Sehingga, terang Yulia, lulus tepat waktu tidak hanya menjadi urgensi dari mahasiswanya saja, namun bagi prodi juga.
"kan ya menguntungkan buat mahasiswanya sendiri, bisa lulus cepat. Biasanya di akhir semester pasti banyak mengeluhkan bayar UKT dan seterusnya, itu bisa menjadi kalau mereka sudah lulus jadi bisa terbantu," tuturnya.
Menurutnya, kelangsungan prodi 5 tahun ke depan bergantung pada perpanjangan dan evaluasi akreditasi. Sehingga, pihaknya bertanggungjawab secara penuh lantaran menyangkut kelangsungan akreditasi dan kelayakan mutu prodi.
Harapannya Mahasiswa Dapat Lulus Tepat Waktu
Dengan penjadwalan sempro ini, Yulia berharap mahasiswa dapat mempercepat kelulusannya, dari mulai sempro, dilanjutnya menyelesaikan skripsi, hingga dinyatakan lulus dalam sidang munaqasah selambatnya semester 8.
"Akhirnya kemarin dicobalah itu (menjadwalkan Ujian sempro). Harapannya setelah mahasiswa sudah sempro, kemudian segera melanjutkan skripsinya, penelitian dan lain-lain dan harapannya bisa lebih cepat lagi," harapnya.
Menurutnya, jika menunggu kesiapan mahasiswa untuk ujian sempro maka target kelulusan tepat waktu sulit untuk direalisasikan.
Sehingga, pihaknya mencoba kebijakan menjadwalkan sempro mahasiswanya, mau tidak mau mahasiswa harus siap menyelesaikan proposal skripsi dan diujikan sesuai jadwal yang telah ditentukan.
"Kita harus memikirkan, karena kalau nurutin mahasiswa siap itu enggak akan siap. karena ini (lulus tepat waktu) menyangkut kelangsungan prodi. Jadi ya kita harus sedikit memaksa," katanya.
Walaupun kebijakan ini terkesan memaksa, ia menyebutkan tak sedikit mahasiswanya termotivasi untuk mempersiapkan sempro.
"Mahasiswanya kita dorong untuk segera, karena terkadang mahasiswa ada yang harus dipaksa dulu biar bisa maju, tapi ada juga sih yang memang semangat dan mau sendiri juga ada," terangnya.[Rep. Riska/Red. Dian].
KOMENTAR