Kaprodi Pendidikan Matematika FST UIN Walisongo, Yulia Romadiastri saat ditemui kru IDEAPERS.COM di kantornya, pada Senin (29/05/23). |
Semarang, IDEAPERS.COM - Program Studi (Prodi) Pendidikan Matematika Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UIN Walisongo memberlakukan penjadwalkan seminar proposal skripsi (sempro) mahasiswa secara serentak.
Kaprodi Pendidikan Matematika, Yulia Romadiastri mengungkapkan penjadwalan sempro dilakukakan sebagai upaya percepatan kelulusan yang dipantau Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT), di mana presentase mahasiswa lulus tepat waktu sebanyak 40 persen.
Hasil dari kebijakan ini, kata dia, akan membuktikan keefektifan penjadwalan sempro terhadap kelangsungan akreditasi prodi. Menurutnya, hal ini baru dapat dipastikan pada 30 Juni mendatang.
Pasalnya, lanjut Yulia, tanggal tersebut menjadi batas akhir lulus tepat waktu bagi mahasiswa angkatan 2019, artinya sebagai penghujung semester 8 mereka.
"Sempro yang dijadwalkan itu efektif, ketika saya sudah melihat hasil mahasiswa yang lulus, ini kan mereka masih proses bimbingan dengan para pembimbingnya masing-masing setelah sempro (Jan s.d Maret 2023)," ujar Yulia kepada kru IDEAPERS.COM di kantor, pada Jumat (29/05/23).
Hasil tersebut, kata dia, akan menjadi bukti keefektifan terhadap kebijakan yang telah pihaknya selenggarakan dua tahun belakangan.
"Itu kira-kira 2019 itu berapa yang bisa lulus, dari situ saya bisa mengatakan cara ini itu efektif atau engga," katanya.
Selain itu, menurut dia, kebijakan penjadwalan sempro dapat memacu memotivasi mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi, artinya tidak menunggu mahasiswa mengajukan ujian sempro.
"Mahasiswanya kita dorong untuk segera, karena terkadang mahasiswa ada yang harus dipaksa dulu biar bisa maju, tapi ada juga sih yang memang semangat dan mau sendiri," tuturnya.
Dalam menyelenggarakan kebijakan ini, ia mengaku pihaknya mengalami berbagai kendala, terutama soal waktu pelaksanaan.
"Pelaksanaannya sih emang enggak mulus-mulus banget, karena dosen pengujinya terkadang tidak bisa, atau mungkin waktu kemarin itu ngepasi ada acara apa jadinya diundur, tapi ya diupaya untuk tetap berjalan," ucapnya.
"Meskipun tidak selalu sesuai dengan jadwalnya. Tapi itu jadi patokan penguji dan mahasiswa untuk mempersiapkan diri untuk sempronya," tambahnya.
Evaluasi Kebijakan Penjadwalan Sempro
Yulia menuturkan penjadwalan sempro ini telah dilakukan dua angkatan pada 2023 ini, tepatnya angkatan 2019 pada Januari sampai Maret, dilanjut angkatan 2020 pada Maret hingga 31 Mei lalu.
Dari situ, kata Yulia, pihaknya akan mengevaluasi tingkat efektifitas dalam program ini terhadap percepatan lulus tepat waktu mahasiswanya.
"Akhirnya kita coba, tentunya kita akan evaluasi gimana sih dari penjadwalan itu kira-kira efektif engga, kalau engga kita cari alternatif lain yang kira-kira lebih efektif itu seperti apa," jelasnya.
Upaya lain, ia mengatakan pihaknya akan memantau intensitas dosen pembimbing dengan mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi hingga lulus kelak.
Sehingga, lanjutnya, target percepatan lulus tepat waktu dapat berhasil. Terlebih, kata Yulia, ini menyangkat akreditasi prodi.
"Kita juga baik ke dosen pembimbing, ke mahasiswa juga kita pantau terus, supaya kelulusannya nanti bisa sesuai dengan target. Paling enggak kan 40 persen seangkatan itu harus lulus tepat waktu, di semester 8," ujarnya.
Terkait dengan lulus tepat waktu mahasiswanya, ia menilai persoalan mahasiswa dapat dilihat dari berbagai sudut pandang.
"Karena masalah mahasiswa ini enggak hanya satu sisi ya, banyak faktor, dari dosen pembimbing mempengaruhi, mahasiswanya sendiri, jadi memang kompleks," pungkasnya.[Rep. Riska/Red. Gita].
KOMENTAR