Gedung Q di Kampus II UIN Walisongo Semarang (Dok. ideapers.com) |
Semarang, IDEAPERS.COM - Akibat wifi di Gedung Q Kampus 2, UIN Walisongo Semarang terputus atau mati, mahasiwa dan dosen Tasawuf dan Psikoterapi (TP) Fakultas Ushuluddin dan Humaniora (FUHum) mengalami kesulitan selama kegiatan belajar mengajar (KBM).
Mahasiswa TP 2021, Syafnadilla mengatakan, semenjak wifi Gedung Q mati, presentasi saat KBM menjadi sulit karena tidak ada akses jaringan internet.
"Iya mungkin kalau presentasi ganggu karena kan pasti membutuhkan media internet. Kita enggak bisa akses karena jaringan ke gedung Q sulit," tuturnya saat diwawancara kru IDEAPERS.COM, pada Jumat (12/05/23).
Selain mahasiswa, dosen-dosen TP juga mengeluhkan ketidaktersediaan wifi di Gedung Q. Salah satunya, Royanullah mengungkapkan saat KBM menggunakan zoom meeting atau google meet, harus pindah ke lokasi lain untuk mencari akses internet.
“Berarti nggak hanya mahasiswa doang yang mengeluhkan tentang wifinya, dosen-dosen juga," ungkapnya, saat ditemui kru IDEAPERS.COM di kantornya, pada Selasa (16/05/23).
Lebih lanjut, Royan mengatakan akibat wifi mati, dirinya kesulitan mencari referensi materi di internet, seperti jurnal, artikel maupun youtube, sehingga ia kerap kali menggunakan hotspot pribadi.
"Ada beberapa kelas saya itu nggak bisa search jurnal, search artikel karena kesulitan itu. Sempat saya menggunakan tethering HP sendiri," tutur Royan.
Royan mengatakan, komputer di Gedung Q juga tidak bisa digunakan, sehingga dirinya mengalami kesulitan saat melakukan pendaftaran munaqosah maupun kompre.
"Kan by system, harus upload data dan sebagainya. Akhirnya jadi agak panjang aja ngerjainnya. Jadi dari sini harus lapor ke kantor, harus ngeprint di kantor. Biasanya semua bisa selesai di sini," jelas Royan.
Minim Daya Listrik
Royan menjelaskan, jika daya listrik di Gedung Q terbatas. Saat masih digunakan oleh Fakultas Sains dan Teknologi (Saintek), semua ruangan tanpa AC dan terpusat di Aula. Namun saat diambil alih oleh FUHum, kata dia, aliran listrik disebar ke seluruh ruangan agar hidup.
"Kebetulanlah TP yang ditempatkan di gedung Q. Sekarang nggak hanya prodinya, perkuliahan pun sesuai dengan gedung itu. Sejak itu mulai ada trouble kecuali listrik itu," jelasnya.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan selama Gedung Q dijadikan kantor TP, sudah satu tahun di pasang wifi. Puncaknya kerusakanya kata Royan, saat trafo listrik di FITK meledak.
Upaya Pelaporan
Terkait keterbatasan fasilitas di Gedung Q, Royan mengatakan pihaknya telah melaporkan kepada pimpinan pusat ataupun pihak PTIPD UIN Walisongo.
Royan menyampaikan, jika beberapa pihak sudah mencoba memperbaikinya di antaranya, PLN, bagian umum rekan, pengelola fasilitas dan PTIPD untuk menyediakan rooter wifi.
“Hujan deras pasca lebaran ditambah dengan meledaknya travo menjadi kendala pemasangan wifi dan gangguan aliran listrik,” ucapnya.
Royan berharap fasilitas yang ada di gedung Q segera ditangani baik kendala internet maupun fasilitas lainnya agar tidak menggangu proses belajar mengajar.
“Kami kemarin mengusulkan ada pengadaan barang LCD nya yang Wireless, nir kabel. Karena rata-rata di kampus tiga misalnya, saya kan mengajar di kampus tiga di isdb itu. Di isdb semua LCDnya Wireless, itu cukup memudahkan saya,” harap Royan.[Rep. Ayu, Zaqia/Red. Gita].
KOMENTAR