Dok. Istimewa |
Mendapatkan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang tinggi atau Cumlaude menjadi impian setiap mahasiswa. Pasalnya, IPK menjadi tolak ukur keberhasilan mahasiswa selama menjalani proses perkuliahannya. Secara definitif, IPK adalah gabungan nilai mahasiswa dari semester satu hingga akhir semester.
Untuk kamu mahasiswa ambisius, berlomba-lomba mendapatkann IPK tinggi merupakan alasan yang realistis. Bahkan saat lulus kelak, banyak perusahaan yang menjadikan besaran IPK sebagai syarat penerimaan calon pekerjanya. Terlepas, pentingnya skill yang harus kamu miliki.
Untuk bisa mendapatkan IPK yang tinggi, ada banyak hal yang perlu kamu usahakan. Berikut IDEAPERS.COM telah merangkam 4 tips dan trik agar kamu mendapatkan IPK tinggi.
1. Memperhatikan Standar Penilaian
Kamu perlu menjadi mahasiswa yang tanggap, salah satunya dengan memahami dan memperhatikan bagaimana standar penilaian. Tentunya, para dosen tidak akan membocorkan bagaimana standar dari penilaian mereka masing-masing, entah dari tugas harian atau tugas akhir.
Nah, kamu harus memperhatikan pula bahwa dalam setiap pertemuan di mata kuliah, pasti memiliki kuis, tugas, ujian, dan sejenisnya. Kita tidak tahu prosedur dan mekanisme mana yang diinginkan oleh dosen, maka dari itu kita harus berusaha memenuhi keseluruhannya, tanpa memilih satu persatu. Seperti hanya memikirkan ujian akhir semester, dan tidak memperhatikan tugas harian biasa.
2. Memahami Karakter Dosen
Kamu juga harus bisa mengenali dan memahami karakter dosen, karena setiap dosen pasti memiliki karakter dan sistem yang berbeda. Termasuk dalam memberikan nilai plus pada mahasiswa. Hal itu karena, dosen sendiri memiliki hak dan wewenang dalam menilai setiap mahasiswanya.
Sebagai contoh, ada dosen yang selalu mengutamakan nilai hanya kepada mahasiswa yang pintar saja. Ada juga, dosen yang lebih menyukai mahasiswa aktif dan berani berbicara, meski tidak tepat sekalipun, yang terpenting adalah usaha dari mahasiswa tersebut.
Kemudian, ada dosen yang lebih menilai mahasiswa dari kerapian dan kedisiplinannya, tidak masalah kontribusi dalam akademiknya cenderung pas-pas saja, yang terpenting bagaimana mahasiswa tersebut menghargai waktu, dan disiplin masuk kelas.
Sehingga, dari banyaknya karakter dosen tersebut, kita haruslah bisa mengenali apakah dosen ini condong menilai mahasiswa dari poin keaktifan, ataukah lebih menilai dari poin kedisplinannya. Lantas, jika sudah mengenali karakter para dosenmu, barulah mencoba menyesuaikannya.
3. Aktif dalam Pembelajaran di Kelas
Meskipun keaktifan itu relatif, artinya tidak semua dosen menilai hanya dengan keaktifan kita. Namun sebagai mahasiswa, kamu perlu bisa aktif dalam setiap pembelajaran di kelas. Seperti skill berbicara yang lancar, lugas, dan tegas, karena kunci yang dimaksud "aktif" disini adalah berbicara, sedangkan berbicara adalah hal yang sangat penting, kita bisa meyakinkan orang dengan argumen kita.
Mahasiswa yang aktif dan tidak aktif di kelas tentunya memiliki perbedaan. Dosen pun pasti akan lebih memperhatikan mahasiswa yang tampak aktif dibandingkan yang tidak.
4. Kumpulkan Tugas Sesuai Deadline
Deadline kerap menjadi permasalahan tugas mahasiswa, tidak banyak dari mereka merasa resah dan terhantui oleh deadline yang diberikan oleh dosen. Hal yang perlu kamu lakukan adalah dengan memerhatikan dan tidak meremehkan deadline.
Tak sedikit, dosen akan menolak atau menerima tugas mahasiswa yang melewati batas yang ditentukan. Menurut dosen, tindakan kamu berarti menyepelekannya, kamu juga diangggap tidak disiplin, bahkan tidak serius mengerjakan kuliah. Jika sudah seperti itu, maka jelas poin nilaimu akan berkurang, dan tertinggal dengan teman-teman yang lain. Dampaknya, kamu akan sulit mendapat transkrip nilai yang tinggi.
5. Memperhatikan Absensi
Kehadiran atau absensi tidak boleh dianggap remeh. Meski terlihat biasa saja, hal tersebut berhubungan dengan dengan data diri kamu. Setiap kampus memiliki toleransi absen tertentu untuk para mahasiswanya, jika kamu sudah melewati batas toleransi tersebut, maka berhati-hatilah dengan IPK kamu nanti.
Selain itu, jika kamu melewati batas absen yang telah ditentukan, besar kemungkinan kamu akan mendapatkan sanksi yang akan berimbas kepada IPK kita nantinya.
6. Menghadiri dan Mengikuti Ujian
Aspek ini sangat penting dalam poin IPKmu. Mengikuti ujian menjadi inti dari apa yang telah kamu pelajari selama satu semester. Wajar saja, jika poin pada ujian lebih besar, dibandingkan tugas-tugas harian biasa.
Bagi kamu yang kurang aktif di kelas, ataupun kurang dalam nilai-nilai tugas harian. Kamu dapat mengharapkan nilai ujian sebagai pengganti dari minusmu pada aspek-aspek lainnya. Jika kamu tidak mengikuti ujian, dipastikan kamu akan kekurangan nilai. Dan nantinya akan berdampak pada IPK.
Itulah 6 tips mendapatkan IPK Cumlaude untuk kamu mahasiswa ambis, selamat mencoba[Kiki Amalia]
KOMENTAR