Potret Ketua DEMA FEBI, Soya Angga saat diwawancarai Kru ideapers.com |
Semarang, IDEAPERS.COM - Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) menggelar konsolidasi atas ditiadakannya Kuliah Kerja Lapangan (KKL) untuk mahasiswa FEBI pada, Rabu malam (8/3/23).
Ketua DEMA FEBI, Soya Angga mengatakan, penghapusan KKL ini didasari oleh kurikulum yang dirancang oleh Civitas Akademika FEBI. Menurut mereka, kegiatan KKL tidak beresensi dan hanya sebagai ajang wisata.
“Jadi menurut mereka output yang dihasilkan oleh KKL itu tidak ada,” ujar Soya saat diwawancarai Kru IDEAPERS.COM pada, Selasa (7/3/23).
Lebih lanjut, Soya menjelaskan, data rincian Uang Kuliah Tunggal (UKT) untuk KKL sejak 2017 sejumlah Rp1.500.000 per-mahasiswa. Menurutnya, mahasiswa lebih membutuhkan transparasi dana anggaran alokasi KKL.
“Yang kita pertanyakan ketika nggak ada KKL itu dana dilarikan kemana pada tahun ini, jadi kita lebih menggugat ditiadakannya itu (KKL) alokasi anggaran dibuat apa? Nggak ada transparansi dari fakultas,” jelasnya.
Soya menambahkan, Konsolidasi yang dihadiri mahasiswa FEBI akan membahas poin rekomendasi audiensi dengan Wakil Dekan bidang Akademik dan Kelembagaan, Nur Fatoni. Selain itu, ia berharap kedepannya birokrasi Fakultas dapat melibatkan mahasiswa dalam merangkum kebijakkan kurikulum.
“Selanjutnya Civitas Kampus juga harus melibatkan mahasiswa, kebutuhan mahasiswa yang harus dipenuhi oleh fakultas. Jadi fakultas tidak semena-mena membuat perincian anggaran UKT dari mahasiswa, ” tutur Soya.
Dengan adanya konsolidasi ini, Soya berharap, terjalinnya harmonisasi antara mahasiswa dan pihak Kampus.
"Bisa saling memahami antara mahasiswa dengan birokrasi, kemauan mahasiswa apa kemauan birokrasi apa. Bisa dijadikan satu, ditarik benang merahnya disitu, jadi akan membuat lingkungan FEBI ini lebih harmonis lagi. " jelasnya.
Di sisi lain, salah satu mahasiswa FEBI, El Abraham Ali, mengungkapkan kekecewaannya atas ditiadakan KKL oleh pihak Fakultas. Menurutnya, penggantian KKL menjadi ujian Kompetensi tidak dapat menjadi alasan.
"Karena tahun-tahun kemarin kan ada ujian kompetensi dan ada KKL, mengapa tahun ini nggak ada, " ucap Abraham ketika diwawancarai Kru IDEAPERS.COM via online pada, Rabu (8/3/23).
Selaras dengan Soya, Abraham menjelaskan peniadaan KKL ini akan diterima oleh mahasiswa apabila transparasi alokasi dana dilakukan.
"Saya sih nggak papa kalau uang itu jelas kemana. Tapi kalau KKL uangnya nggak jelas, itu saya nggak setuju dan nggak adil, " tandasnya. [Rep. Erliyana Handayanisa/Red. Riska].
KOMENTAR