Terkendala Teknis, Sidang Senat Terbuka Pengukuhan Guru Besar FEBI UIN Walisongo Sempat Tertunda

 

Semarang, IDEAPERS.COM - Sidang senat terbuka pengukuhan Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), Imam Yahya, sempat mengalami kendala teknis yang menyebabkan terlambatnya pelaksanaan prosesi pengukuhan di Auditorium II Kampus 3 pada, Senin (13/3/23).

Kendala Teknis ini turut dialami anggota Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Musik. Pada awalnya, ditemukan asap pada adaptor keyboard setelah keadaan listrik padam secara mendadak. Beberapa saat setelah kejadian itu, terjadi pemadaman listrik di wilayah Kampus.

Pengurus Paduan Suara Mahasiswa (PSM), Bastian menjelaskan bahwa pihak kampus juga mengalami kerugian akibat masalah teknis ini.

"Yang keluar asep bukan cuma adaptor keyboard kita, tapi juga barang-barang penting kampus yang berada di dalam audit juga ikut mengalami kerusakan, mixer digital dan subwoofer itu mengalami konslet tadi," Jelas Bastian.

Lebih lanjut, Kepala Sub bagian Akademik dan Kemahasiswaan UIN Walisongo, Fadlol menjelaskan travo listrik Kampus 2 mengalami ledakan, sehingga terjadi pemadaman listrik.

"Listrik aula disambungkan genset, namun 15 menit kemudian genset kebakar. Akhirnya sewa genset dadakan hanya mampu untuk aula dan audio mic," jelasnya saat ditanyai Kru ideapers.com via online pada, Senin (13/3/23).

Masalah teknis ini berbuntut pada tertundanya acara pengukuhan selama satu setengah jam. Semula dimulai pada 08.30 menjadi 10.00 WIB.

Salah satu anggota PSM, Wazna menyampaikan kekecewaannya atas kejadian ini. Ia menyebutkan, beberapa dari mereka memiliki jadwal kuliah yang harus ditinggalkan untuk menghadiri acara ini.

"Kelamaan nunggu, soalnya udah standby dari jam tujuh, terus kasian yang pada kuliah," jelasnya ketika di wawancarai Kru ideapers.com via online pada, Senin (13/3/23).

Mahasiswa asal Kendal ini juga menambahkan, anggota PSM pada mulanya akan membawakan tiga lagu meliputi, Indonesia Raya, Hymne UIN, dan Mars UIN.

"Pagi tadi cek sound aman. Tapi begitu tampil agak panik, soalnya nggak ada iringannya. Makanya yang hymne dan mars kan disuruh cut aja," jelasnya.

Terakhir, Fadlol menyampaikan permintaan maaf atas kejadian ini.

"Mohon maaf atas ketidaknyamanan mahasiswa paduan suara. Selama 30 tahun saya bekerja, baru kali ini ada kejadian kayak gini," ucap Fadlol dihadapan anggota PSM usai tampil. [Rep.Riska/Red.Dian]