Dokumentasi. Potret Dekan FUHum Hasyim Muhammad saat diwawancarai kru ideapers.com di gedung auditorium II kampus 3, pada Selasa (14/03/23). |
Semarang, IDEAPERS.COM - Fakultas Ushuluddin dan Humaniora (FUHum) mendorong mahasiswanya agar lulus tepat waktu di semester delapan, bahkan lebih cepat.
Dekan Fakultas Ushuluddin dan Humaniora (FUHum) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, Hasyim Muhammad mendorong para dosen yang bersangkutan agar mengajak mahasiswanya untuk segera mengerjakan skripsi.
Seharusnya, kata dia, mahasiswa bisa mulai mengerjakan skripsi sejak semester enam. Pasalnya, mahasiswa FUHum cenderung mengulur waktu kelulusan.
"Sehingga mendorong kajur sekjur, para wali studi ya setengah memaksa untuk temen-temen agar di semester enam sudah mulai skripsinya, karena mereka seharusnya bisa lulus di semester 7," katanya, saat diwawancarai Kru IDEAPERS.COM di gedung auditorium II kampus 3, pada Selasa (14/03/23).
"Lagi-lagi yang mahasiswa kecenderungannya suka ngulur waktu, ngurus mepet, kalau sudah terdesak," ucapnya.
Selain ajakan dari kajur hingga dosbing dalam mengerjakan skripsi, Hasyim juga mengimbau para dosen agar melakukan kontrol pengerjaan skripsi secara berkala.
"Kita sudah meminta kepada dosen, kalau problemnya soal judul tinggal dikasih saja judulnya. saya hanya tanya kalian maunya bahas apa kemudian saya mengarahkan, dosen yang lain juga gitu bukan cuma saya. Kemudian secara berkala, rutin mengontrol perkembangannya," paparnya.
Hasyim mengatakan upaya itu harus dilakukan oleh dua pihak bersangkutan antara dosen dan mahasiswa. Sayangnya, lanjut dia, kurang disambut baik oleh mahasiswa sendiri.
"Tidak apa-apa tidak berkembang, yang penting ketemu saja kemudian mereka punya semangat, kita dorong, kita kasih kesulitannya apa, kan enak, lah untuk itu saja susah," ujarnya.
Sementara itu, Kajur Program Studi (Prodi) Akidah dan Filsafat Islam (AFI), Muhtarom menjelaskan terkait program percepatan kelulusan ini, menyasar dua kriteria mahasiswa guna memperoleh akreditasi yang baik.
Pertama, mahasiswa ditargetkan lulus tepat waktu selambatnya semester delapan untuk meningkatkan presentase kelulusan. Kemudian, sebagai antisipasi mahasiswa semester akhir yang telah mendekati ambang drop out (DO).
"Dua hal ini menjadi komponen yang sangat penting dalam akreditasi, makanya itu menjadi konsen setiap prodi tidak hanya di AFI, semua," jelas Muhtarom saat diwawancarai Kru IDEAPERS.COM pada, Senin (06/03/23).
Terkait upaya jurusan dalam mendukung program ini, Muhtarom menyebut adanya kegiatan perkumpulan mahasiswa semester tujuh.
Hal itu, dalam rangka mendorong hingga mengontrol mahasiswa semester akhir dalam pembuatan skripsi. Kegiatan itu juga menghadirkan para dosbing sebagai pendamping.
"Sebatas itu yang dapat kita lakukan, melalui dosen-dosen pembimbing, mendorong para dosen pembimbing untuk terus mengingatkan mahasiswa-mahasiswa yang menjadi bimbingannya. Terutama untuk yang mengajar semester 8 untuk dipercepat, dipermudah, gitu," tuntasnya. [Rep.Riska/Red.Dian]
KOMENTAR