![]() |
Namun, terkadang kita menemukan kendala baik dari segi persyaratan maupun mentalitas. Kamu tidak perlu khawatir, berikut tips yang bisa ikuti agar lolos seleksi beasiswa kuliah luar negeri.
1. Excellent di Bidang Akademis
Jika kamu berkeinginan untuk kuliah di luar negeri, hal yang perlu kamu lakukan adalah mengusahakan untuk mendapat nilai di atas rata-rata. Jangan segan untuk aktif di kelas dan mencoba untuk mengikuti berbagai kegiatan yang berkaitan dengan bidang studi yang diminati. Salah satunya dengan mengikuti organisasi kampus maupun kegiatan di luar kampus seperti menjadi relawan.
Meskipun nilai bukan segalanya, tetapi pencapaian akademis yang bagus membuktikan bahwa kamu benar-benar serius mengikuti beasiswa. Beberapa institusi beasiswa, seperti Monbukagakusho (MEXT) dari Jepang memberi syarat kepada para pendaftar untuk memiliki pencapaian akademik yang baik.
2. Tes Kemampuan Berbahasa Asing
Untuk bisa belajar di luar negeri, tentu syarat utamanya adalah mahir berbahasa asing. Minimal kamu menguasai satu bahasa asing yakni Bahasa Inggris, atau bahasa dimana negara kamu akan berkuliah.
Biasanya, kemampuan berbahasa tersebut bisa dilihat dari tes TOEFL serta IELTS. Skor untuk tes TOEFL adalah minimal 550, sedangkan nilai IELTS minimal 6,5. Meskipun begitu, kemungkinan besar, setiap universitas di luar negeri akan menerapkan syarat yang berbeda-beda. Kamu bisa mempersiapkan diri dengan mengikuti kursus bahasa asing.
3. CV yang Menarik dan Informatif
Cara pemberi beasiswa mengetahui pengalaman dan pencapaianmu adalah melihat ke Curriculum Vitae (CV). Dalam CV, mereka akan mendapatkan gambaran perkembangan dirimu selama ini. Untuk membuat CV yang baik, kamu perlu mencatat kegiatan berdasarkan waktu kegiatan.
CV yang digunakan untuk apply beasiswa harus representatif dan tetap informatif. Salah satu format CV yang bisa kamu contoh adalah CV Europass yang wajib digunakan bagi pendaftar beasiswa di Erasmus Mundus Schoolarship.
4. Temukan Orang yang Bisa Memberimu Rekomendasi
Untuk menilai performamu di dunia nyata, pihak pemberi beasiswa akan meminta surat rekomendasi dari mereka yang sudah mengetahui rekam jejakmu. Biasanya surat rekomendasi bisa diberikan oleh staf pengajar dari institusi tempatmu menempuh pendidikan atau supervisor di tempatmu bekerja. [Hava Ariantara]
KOMENTAR