Semarang, IDEAPERS.COM - Sebanyak 95 mahasiswa Tasawuf dan Psikoterapi angkatan 2019, UIN Walisongo mengikuti Kuliah Kerja Lapangan (KKL) di Pesantren Tharekat Idrisiyah, Tasikmalaya, Jawa Barat, pada Senin (21/02/22).
KKL dilaksanakan tiga hari mulai dari hari Senin-Rabu (21-23/02/22). Selama KKL mahasiswa TP akan belajar langsung dari pengurus maupun pemilik dari Pesantren Tharekat Idrisiyyah langsung yakni Syekh Fathur Rahman. Kemudian, mahasiswa akan mengunjungi beberapa unit usaha di bawah naungan yayasan seperti penginapan, katering, poliklinik hingga tambak.
Kepala Jurusan TP, Fitriyati menjelaskan alasan memilih Pesantren Tharekat Iidrisiyyah Tasikmalaya sebagai tempat KKL karena dinilai selaras dengan pembelajaran yang dilakukan dalam perkuliahan jurusan Tasawuf dan Psikoterapi.
"Sama dengan tujuan pemilihan lokasi PPL saya ingin menunjukkan ke mahasiswa bahwa kita bisa kaya dengan tasawuf," jelasnya saat diwawancarai kru IDEAPERS.COM pada Kamis (17/02/22).
Lebih lanjut Fitri ingin menujukan konsepsi lain dari tasawuf yang selama ini dipahami oleh masyarakat umum. Ia mengatakan belajar di Pesantren Tharekat Idrisiyyah dapat melihat sisi lain dari nilai tasawuf, yakni tasawuf juga menjadi jalan kehidupan dunia dan akhirat.
"Sebenarnya dengan belajar tasawuf seseorang bisa menggait dunia dengan cara akhirat," imbuhnya.
Kemudian Fitri mengatakan, sebelum berangkat mahasiswa KKL diberikan pengarahan mengenai sistem pelaksanaan kegiatan yang akan dilakukan selama KKL di YayasanPesantren Tharekat Idrisiyyah, Tasikmalaya.
"Agenda selama di sana adalah berdialog dengan pengurus kemudian bermalam yang dikeesokan harinya dilanjutkan dengan kegiatan kunjungan ke unit usaha dan refreshing," jelas Kajur TP tersebut.
Selain itu, Fitri juga menjelaskan kendala selama persiapan KKL yang dilaksanakan secara langsung di masa pandemi adanya dilema dari mahasiswa.
"Mahasiswa masih dilema mau mengikuti offline atau online sehingga mereka tidak segera mendaftarkan diri untuk ikut," tuturnya.
Kemudian Fitri mengatakan bagi mahasiswa yang tidak mengikuti KKL di tahun ini, harus mengikuti KKL di tahun depannya.
"Berarti harus ikut tahun depan," tegasnya. [Rep.Nia Linawati/Red.Gita]
KOMENTAR