![]() |
Socrates, filsuf Yunani |
“Yang aku ketahui saat ini ialah bahwa aku tidak tahu apa-apa,” kata Socrates pada suatu zaman yang dikuasai mitos dan takhayul.
Suara itu menjadi bentuk kerendahan hati seseorang berwajah buruk yang selalu mengenakan pakaian lusuh dan setiap berjalan kakinya telanjang. Keindahan fisik dan kemewahan harta memang tidak begitu penting bagi orang tua yang kelak disebut sebagai bapak filsafat. Ia yang selalu merasa tidak tahu apa-apa menyimpan beribu pertanyaan yang akan dilemparkan kepada setiap orang yang ditemuinya.
Rutinitas Socrates amat menjengkelkan dan mengganggu banyak orang. Hari-harinya dihabiskan dengan mendatangi tempat-tempat ramai. Di mana ada keramaian di situlah ia berada. Ketika berjumpa orang lain, ia memulai dialog dengan pertanyaan demi pertanyaan yang membuat lawan bicaranya kebingungan dan ragu-ragu atas jawabannya sendiri. Kebenaran yang diyakini orang lain seketika goyah dengan pertanyaan dari mulut Socrates.
Ternyata ia memang tidak pernah lelah untuk bertanya. Karena pertanyaan adalah umpan yang memancing seseorang untuk mengenali kebijaksanaan.
Baca Juga: Plato dan Aristoteles; Bagaimana Mereka Berbeda?
KOMENTAR