Desi Susanti, Wisudawan Terbaik UIN Walisongo Semarang |
Semarang, IDEAPERS.COM - Desi Susanti, mahasiswi Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Sains dan Teknologi (FST) berhasil meraih predikat sebagai wisudawan terbaik pada wisuda periode Februari UIN Walisongo. Ia menamatkan masa studinya dalam waktu 4,5 tahun dengan perolehan IPK tertinggi, yakni 3,93.
Desi menceritakan, ia berkali-kali memiliki hambatan dalam menyusun skripsinya. Ia awalnya mengajukan judul saat masa PPL di semester 7, namun karena kesibukan lain dan ada jadwal KKN, ia memutuskan menundanya.
Selanjutnya ia berencana mengerjakan tugasnya pada awal Maret 2020. Namun Covid-19 yang mewabah di Indonesia menjadi kendala serius. Bahkan ia sempat merasa down, pasalnya jenis penelitiannya termasuk penelitian lapangan.
"Awal Maret mulai ngerjain instrumen, eh malah ada pandemi, saya mulai ngedown karena kan penelitian saya kan offline. Nah saya mikir ini harus ganti judul apa bisa lanjut online ya, lalu saya pulang sampai lebaran ga ngerjain," tuturnya.
Baca Juga: Nama 15 Wisudawan Terbaik UIN Walisongo Periode Februari 2021
Setelah disarankan dosen pembimbing untuk tidak perlu ganti judul, ia kembali melanjutkan penelitiannya bulan Juli 2020 dengan sistem online. Tetapi prosesnya pun tidaklah mudah, karena responden memiliki keterbatasan handphone dan jaringan internet. Sehingga proses pengumpulan data menjadi lama.
"Kalau penelitian online itu kendalanya misal dalam pengumpulan tugas, tidak setiap anak tepat waktu karena dalam satu keluarga ada yang handphone cuma satu. Kan penelitiannya ngerjain soal, anak harus mengerjakan dan menjawab pertanyaan. Kendalanya juga ga bisa monitoring secara langsung," ujarnya kepada kru IDEAPERS.COM, Rabu (17/02/21).
Berbagai kendala yang dihadapi tidak membuatnya menyerah begitu saja. Berkat semangat dan kerja kerasnya, skripsi yang berjudul "Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Berdasarkan Langkah-Langkah Polya Dilihat dari Productive Disposition dan Motivasi Belajar Siswa pada Materi Aljabar Kelas VIII B MTs Al-Fithrah Meteseh" akhirnya selesai pada bulan Desember.
Baca Juga: Wisuda 1.157 Mahasiswa di Tengah Pandemi, UIN Walisongo Ikhtiar Jaga Kualitas Pendidikan
Ia mengatakan, hal yang memotivasinya untuk bersemangat menyelesaikan studinya yaitu doa dan dukungan dari keluarga, terutama almarhumah ibunya.
"Orang-orang yang memotivasi itu almarhumah ibu, beliau selalu mendoakan semoga jadi orang yang benar, besar, dan mampu mengangkat derajat keluarga," ungkapnya.
Baca Juga: Nyaris Berhenti Kuliah Karena Biaya, Efri Jadi Wisudawan Terbaik FUHum
Sementara pesan orang tua dari awal kuliah yang terus ia ingat yaitu agar tidak terbawa arus pergaulan bebas. Karena takut akan menyeleweng dari tujuan awalnya, ia memutuskan memilih tinggal di Ma'had Walisongo.
"Takut kalau lingkungan punya dampak negatif, dulu belum tahu juga Kota Semarang kaya apa. Soalnya orang tua saya memberikan kebebasan untuk kuliah di sini asal saya dapat menjaga diri dengan baik," ujarnya.
Selain menjadi wisudawan terbaik UIN Walisongo, perempuan asal Kediri itu juga memiliki prestasi lainnya. Ia penah menjadi Duta Matematika dan juga mengikuti olimpiade Matematika tingkat nasional. [Rep. Agung/ Red. Mahfud]
KOMENTAR