Semarang, IDEAPERS - Melihat banyaknya ustaz-ustaz virtual yang berdakwah di media sosial, Digital Humanities Center of Indonesia (DHCI) menawarkan solusi atas fenomena ini melalui Cyber Religion Webinar. Kegiatan yang bertema "Menemukan Sanad Belajar Agama di Jagat Maya" bakal digelar secara online melalui Zoom Meeting, Senin (01/03/21).
Ketua panitia, Sabit Zulfikar mengatakan, webinar ini bertujuan memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang pentingnya memperhatikan sumber dan kualitas keilmuan seorang pendakwah di media sosial.
"Webinar ini merupakan langkah awal untuk memulai menawarkan kehausan wacana keagamaan, toleransi sekaligus edukasi-digital kepada masyarakat, supaya tidak terkena hoaks, mampu menolak konten propaganda, dan tentu saja sebagai trendsetter peace building maker di Indonesia," katanya.
Menurutnya, konten-konten keagamaan di media sosial banyak yang mengandung unsur intoleransi dan ujaran kebencian. Sehingga masyarakat harus memiliki bekal yang cukup dalam belajar agama di internet.
"Segala krisis intoleransi dan radikalisme digital dapat dibendung dengan belajar agama dari sumber yang jelas asal-usulnya, literatur dan corak pengajarannya, karena kita sebagai masyarakat mandiri, kaya wacana dan kritis membaca situasi," lanjutnya.
Webinar tersebut dibuka secara gratis untuk masyarakat umum. Adapun pesertanya hanya dibatasi 950 orang. Pendaftaran dapat dilakukan secara online melalui bit.ly/PendaftaranCyberReligionWebinar.
Adapun untuk persyaratannya, peserta harus mengikuti akun instagram @digitalhumanities.or.id serta menyebarkan pamplet acara di instagram dan grup WhatsApp. Setelah itu peserta diminta melakukan konfirmasi bukti tangkapan layar ke form yang tersedia dalam link pendaftaran.
Dalam rundown acara menyebutkan, webinar akan dimulai pukul 08.30 sampai 12.00 WIB. Bagi masyarakat yang belum melakukan pendaftaran dapat menyimak webinar ini melalui channel YouTube Hermes Cafe. [Am]
KOMENTAR