Semarang, IDEAPERS.COM - Mahasiswa UIN Walisongo baru saja menyelesaikan masa studi semester gasal 2020/2021 yang bertepatan dengan momentum pergantian tahun. Di tahun baru 2021 ini, mahasiswa memiliki harapan untuk pihak kampus agar memperbaiki sistem perkuliahan.
Seperti yang dikatakan Fatihah Fitriyani, mahasiswa Jurusan Aqidah dan Filsafat Islam (AFI) bahwa ia menginginkan bisa melakukan kegiatan perkuliahan secara tatap muka. Apalagi, tercatat sudah hampir dua semester kegiatan perkuliahan dilakukan secara online.
"Aku mau offline, jangan online. Kalau online lagi sistemnya diperbaiki dulu," katanya kepada Kru IDEAPERS.COM pada Sabtu (01/01/20).
Sistem pembelajaran yang dilakukan secara online dirasa kurang efektif. Fasiatul Kalamiah, mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) mengaku kesulitan dengan sistem yang ada di perkuliahan online kemarin.
"Seperti yang kita tahu, kuliah online banyak sekali kendala dan kesulitannya," ungkapnya.
Fasilatul juga mengeluhkan kuota internet yang cepat habis. Pasalnya kuota menjadi unsur penting yang diperlukan untuk memperlancar komunikasi atau diskusi selama perkuliahan.
"Iya memang kampus sudah memberikan fasilitas kuota, tetapi kebutuhan yang kita keluarkan dengan pemasukan tidak seimbang," terangnya.
Sementara itu, Delinda, mahasiswa Jurusan Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir (IAT) juga merasakan hal sama terkait kuota selama perkuliahan online. Ia bercerita jika tidak mendapatkan fasilitas kuota gratis dari kampus. Apalagi menurutnya, pembagiannya tidak merata antar mahasiswa.
"Kemarin saya sudah nyantumin nomor Hp, pas saya cek ternyata belum ada notifikasi terkait kuota gratis tersebut," ujarnya.
[Rep. Umi/ Red. Pen]
KOMENTAR