Ku kira pagi masih buta, Kenang
Seperti alunan talu lesung Marsinah di bawah sorot
palang Sekilas kulihat wajah ibu berkelebat
Aroma tengkleng dan periuk gosong menyulut pangkal
hidung "Mak, gosong mak!"
Ternyata ibu tak ada di dapur
Marsinah pun sudah berhenti menalu lesungnya
Palangnya roboh
Kenang, mengapa daun itu mulai meranggas?
Ini jam berapa kumenolak ajakanmu bangun, Kenang
Kau bilang batik lurik pesanan penduduk langit harus
selesai dalam sekali tegukan air lilin
Ternyata masih serupa gulungan belacu
Cantingku tak setitik menodai mori, Kenang
Dengan bunga kebaikan, atau kewajiban subuh yang
wajib kutunaikan
Penduduk langit meminta batiknya, Kenang
Aku belum siap
Tiba dia menyeretku begitu saja dengan marah
Melemparku ke dasar lesung Marsinah yang kesetanan
menalu senja
Aku dikuliti Marsinah serupa Izrail
Adha
KOMENTAR