![]() |
ideapers.com |
“Kuliah yang dipotong, bukan liburan. Tetapi tatap mukanya. Itu tdak masalah. Justru untung mahasiswa. Mahasiswa juga seneng karena kuliah dipotong. Jadi tidak masalah. Tidak ada ruginya. Jadi lebih cepat," jelas Fathoni.
Berbeda dengan Fathoni, Rido Idham, mahasiswa jurusan Hukum Ekonomi syariah tidak sepakat jika pemotongan jadwal kuliah menguntungkan mahasiswa jika hanya dilihat dari faktor liburan yang semakin cepat.
Rido lebih menekankan kepada esensi dari perkuliahan. Ia mengatakan, sistem seperti ini tidak efektif dan menyebabkan mahasiswa kurang komprehensif dalam memahami mata kuliah yang diajarkan.
“Untung dari mana coba? UKT-nya saja mahal, yang mereka harapkan proses belajarnya sampe Januari eh cuma sampe Desember. Ini mengurangi kualitas belajar mengajar di kampus. Proses transfer ilmu karena kurangnya waktu untuk memahami sesuatu. Karena kita berpacu dengan waktu. Hanya mengakibatkan tergesa-gesa,” tegas Rido.
Baca Juga: Kasubag Administrasi Akademik Sebut Mahasiswa Untung Jadwal Kuliah Dipotong
Senada dengan Rido, Siti Nafisah, mahasiswa Pendidikan Agama Islam juga merasakan hal sama. Ia menceritakan bahwa pemotongan jadwal kuliah tidak efektif. Menurutnya, keuntungan hanya terdapat pada liburan saja yang semakin cepat.
Sistem seperti ini membuat mahasiswa tidak maksimal dalam memahami materi. Nafisah mengaku bahwa dalam satu pertemuan, kelasnya, PAI A- 5, pernah membahas enam materi sekaligus.
“Pemadatan itu yg rugi sebenarnya bukan dosen. Tapi kita sendiri, mahasiswanya. Apa bisa enam makalah dipahami dalam waktu dua jam? semuanya jadi kebut-kebutan. Itu membuat kita tidak bisa lebih memahami lagi. Jadinya kuliah kayak formalitas,” ujarnya kepada kru IDEAPERS.COM, (07/12/19).
Baca Juga: Wisuda UIN Walisongo Periode Februari 2020 Dimajukan
Hal sama juga dirasakan Asiyatus Sundusiah. Mahasiswi Jurusan Kimia itu
mengeluhkan jika percepatan akademik memakan hari libur untuk kuliah.
"Banyak deadline yang harus diselesaikan dalam waktu yang cepat. Terus hari Sabtu yang seharusnya libur pun harus berangkat kuliah," ujarnya. [Rep. Gita/Red. Atok]
KOMENTAR