![]() |
Ribuan mahasiswa dari berbagai kampus di Semarang membanjiri kantor Gubernur Jawa Tengah, Selasa (24/04/19)
|
Semarang, IDEAPERS.COM - Ribuan mahasiswa dari beberapa kampus di Semarang membanjiri kantor Gubernur Jawa Tengah untuk menyuarakan aspirasi mereka pada Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Tengah, Selasa (24/09/19).
Petugas keamaan memprediksi sekitar 800 mahasiswa. Namun kenyataannya jumlah mahasiswa yang datang melebihi itu. Mahasiswa datang bergerombol sesuai kampus masing-masing.
Dari arah selatan, terlihat mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) yang kemudian bergabung dengan mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) yang sebelumnya tiba di depan Gubernuran.
Setelah itu, datang mahasiswa dari UIN Walisongo Semarang dan Universitas Stikubank dari arah Simpang Lima. Mereka berkumpul di Tugu Tunas Pahlawan untuk kemudian berjalan menuju Gubernuran.
"Aksi kami aksi damai, kami ingin bertemu Gubernur dan Dewan. Kami ingin menyuarakan aspirasi rakyat. Tapi kenapa malah dikunci?" tanya orator aksi kepada petugas keamanan.
Sambil menyanyikan lagu-lagu yang membangkitkan semangat, mahasiswa tetap bertahan di depan gerbang. Sesekali mereka meminta tetap masuk dan menggoyangkan pagar gerbang.
Aksi turun jalan ini sebagai bentuk kekecewaan pada pemerintah yang dinilai lalai dalam menyusun dan menetapkan kebijakan, mulai dari Revisi UU KPK yang kini sudah sah hingga munculnya RKUHP dan RUU P-KS.
Di tengah aksi unjuk rasa, sempat ada bendera ormas yang berkibar di tengah-tengah massa. Namun orator yang melihat bendera tersebut kemudian meminta pengibar bendera ormas tersebut untuk segera diturunkan.
"Tidak ada yang berkibar kecuali Merah Putih," kata salah satu orator.
Beberapa mahasiswa nekat menaiki tembok kantor Gubernur. Hingga akhirnya ada satu mahasiswa yang cedera dan menderita luka robek di bagian kaki dan tangannya dan kemudian ditangani petugas medis dari Kepolisian. [Rep. Fine/ Red. Firda]
KOMENTAR