![]() |
Irfan, Maba FEBI UIN Walisongo Semarang |
Maba asal Genuk, Semarang ini ingin menambah banyak pengalaman dengan mengikuti PBAK 2019. Ia akan merasa rugi jika melewatkan momen ini.
"Alasannya ikut PBAK meski sakit karena pengen nambah pengalaman, setahun sekali doang. Jadi kalau kelewat, ya sayang gitu," kata Irfan.
Saat Irfan berjalan menggunakan tongkat memasuki Lapangan Utama Kampus III, panitia yang melihatnya langsung menuntunnya ke posko 1 dekat Gedung FISIP. Hal ini dikhawatirkan dapat menyulitkan panitia dan membahayakan Irfan sendiri saat pembukaan PBAK 2019 berjalan.
"Kalau di dalam lapangan nanti membahayakan, jadi langsung ke posko, agar panitia juga tidak susah," ujar Widi, petugas Poliklinik UIN Walisongo.
Irfan mengalami patah tulang karena kecelakaan di Tanjung Mas pada bulan Ramadan, Juni lalu. Walau demikian, ia tidak patah semangat untuk menyaksikan pembukaan PBAK meski tidak berada di tengah-tengah lapangan seperti mahasiswa lainnya.
Ia berharap, dapat belajar dengan sungguh-sunguh di UIN Walisongo dan mampu membahagiakan kedua orang tuanya.
"Harapannya saya di sini, yang pasti pengen terbaik. Yang pertama membanggakan kedua orang tua," pungkasnya. [Rep. Nada/ Red. Mahfud]
KOMENTAR