Hanya Seorang Buruh, Ibu Ini Keberatan UKT Anaknya Tinggi

Siti Maghfiroh (kiri) dan orang tua maba lainnya menunggu anak-anaknya yang sedang melakukan verifikasi di UIN Walisongo. Senin (05/0819)

Semarang, IDEAPERS.COM - Siti Maghfiroh, ibu dari seorang Mahasiswa Baru (Maba) jurusan Ilmu Politik asal Kabupaten Batang, Jawa Tengah keberatan akan besaran Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang diterima anaknya. Anaknya dinyatakan lolos seleksi Ujian Jalur Mandiri (UJM) di jurusan Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Jumat (02/08/19).

Ia merasa berat lantaran UKT yang didapatkan cukup besar, Rp 6.237.000. Sedangkan penghasilan yang didapat tidak seberapa untuk mencukupi segala kebutuhan hidup.

Perempuan yang hanya seorang diri mencukupi kebutuhan keluarganya tersebut sangat berharap agar UKT anaknya bisa disesuaikan dengan pendapatannya yang hanya menjadi seorang buruh.

"Kalau bisa di FISIP untuk kelas kami (buruh) di bawahnya Rp 4,5 juta atau berapa, yang penting enggak tinggi kayak ini,” kata Siti saat mendampingi anaknya melakukan verifikasi UJM di Kampus I UIN Walisongo Semarang, Senin (05/08/19).

Ia semakin bingung karena beban tidak hanya membayar UKT, namun harus menanggung biaya kehidupan putranya selama kuliah, mulai dari sewa kos, makan, kebutuhan sebagai mahasiswa, dan lain-lain.

“Itu aja baru UKT. Belum untuk living kos dan kebutuhan sebagai mahasiswa,” ujarnya.

Ibu paruh baya tersebut saat ini juga harus membagi-bagi pendapatannya untuk mencukupi kebutuhan dua anaknya yang juga masih sekolah.

“Sudah empat tahun sendirian keseharian saya untuk menghidupi anak,” pungkasnya. [Rep Faila & Nada/ Red. Atok]