![]() |
Suasana verifikasi SBMPTN di Kampus 1 UIN Walisongo Semarang, Kamis (25/07/19) |
Kasub. Bag. Administrasi Akademik, Ahmad Fatoni, mengatakan, petugas verifikasi SBMPTN memang diambil dari mahasiswa program beasiswa Bidikmisi yang bersedia menjadi petugas verifikasi. Sebelum bertugas, 20 mahasiswa yang dipilih akan mendapatkan pengarahan terlebih dahulu.
"Petugasnya memang kami ambil dari anak Bidikmisi, 20 orang. Sebelumnya di-breafing dulu agar mudah dalam koordinasi dan pembagian tugas,” katanya, Kamis (25/07/19).
Lutfi Ni’am, salah satu petugas verifikasi SBMPTN, membenarkan bahwa petugas memang diambil dari 20 mahasiswa Bidikmisi yang bersedia. Ia sendiri mengatakan siap melaksanakan tugas yang diberikan dengan sebaik-baiknya.
"Memang dari Bidikmisi, kalau mau bersedia jadi verifikator, diambil 20 orang. Saya sendiri ingin menjalankan amanah ini dengan baik,” kata mahasiswa program beasiswa Bidikmisi dari jurusan Fisika itu.
Fatoni melanjutkan, 20 mahasiswa yang menjadi petugas verifikasi mempunyai tugas masing-masing. Ada yang mengabsen Camaba, berjaga di antrean, dan mengecek dokumen.
“Tugasnya beda-beda sih, yang verifikator 10 orang. Selain itu yang lainnya ada yang ngabsen, jaga di antrean,” ujarnya.
Dari total 631 Camaba yang diterima melalui jalur SBMPTN, Fatoni mengkorfimasi, baru sekitar 350 yang sudah melakukan verifikasi sampai hari Rabu kemarin, (25/07/19). Ia menganggap ada beberapa mahasiswa yang mengundurkan diri dari UIN Walisongo Semarang. Namun Fatoni mengatakan, UIN Walisongo akan menunggu sampai hari terakhir, yakni Jumat (26/07/19).
“Hari kemarin baru (Rabu) sekitar 350 orang yang verifikasi. Ada yang mengundurkan diri. 631 Camaba yang diterima itu ditunggu sampai hari terakhir Jumat nanti,” pungkasnya. [Rep. Ma'arif/ Red. A.M]
KOMENTAR