
Bulan Ramadan menjadi bulan penuh pahala bagi orang yang mengimaninya, terutama umat Islam. Keyakinan akan melimpahnya rahmat dan ampunan dari Allah menjadi salah satu dorongan tersendiri umat Islam giat beribadah. Terlihat dari cara mereka beraktifitas yang berbeda dari bulan-bulan yang lain, termasuk di bulan ini umat Islam menjalankan ibadah puasa selama sebulan penuh.
Ibadah puasa di dalam ajaran Islam diwajibkan untuk orang yang beragama Islam, sehat akalnya, baligh, mampu (tidak berhalangan karena darurat). Mereka yang memenuhi syarat-syarat tersebut masuk daripada yang diperintahkan Allah untuk menjalankan puasa wajib bulan Ramadan. Waktu puasa dimulai dari terbitnya fajar hingga matahari terbenam. Juga dalam menjalankan puasa harus diawali dengan niat pada malam hari sebelum berpuasa, serta tidak diperbolehkan melakukan perbuatan yang membatalkan puasa.
Di antara perbuatan yang dapat membatalkan puasa ada lima hal. Pertama, makan atau minum disengaja, baik sedikit maupun banyak. Kedua, hilang akalnya; akibat ayan atau sekarat sebab merasakan sakit yang sangat. Ketiga, keluar mani sebab berhubungan intim, onani, atau sejenisnya. Keempat, haid, nifas sebab melahirkan. Kelima, memasukkan suatu barang ke dalam lubang di tubuh.
Di samping hal-hal yang membatalkan puasa, ada hal lain yang perlu diperhatikan agar puasa yang dijalankan seharian penuh tidak dikatakan sia-sia. Nabi Muhammad saw pernah bersabda, "banyak orang yang berpuasa akan tetapi mereka tidak memperoleh hasil apa-apa, kecuali lapar dan haus". Nabi memberikan alasannya, yakni karena dalam berpuasa, orang-orang lupa akan perbuatan yang dapat mengurangi, bahkan menghapus pahala yang diberi oleh Allah.
Perbuatan yang dimaksud Nabi Muhammad saw ada empat hal. Pertama, membohongi diri sendiri atau orang lain. Kedua, membicarakan aib atau keburukan orang lain. Ketiga, mengadu domba sehingga memecah belah persaudaraan. Keempat, melihat dengan syahwatnya. Itulah hal-hal yang sangat penting untuk kita waspadai supaya ibadah kita tidak sia-sia dan dapat diterima Allah.
Harapan kita tetap, ingin mendapatkan rahmat dan karunia-Nya yang agung, terlebih pada bulan Ramadan ini. "Barang siapa yang beramal tanpa ilmu, maka ditolak amalnya".
Wallahu a'alam. [Sae]
KOMENTAR