Semarang, IDEAPERS.COM - Pusat Pengembangan Bahasa (PPB) UIN Walisongo menanggapi kebijakan wisuda UIN Walisongo Semarang yang diadakan tiga kali di tahun 2019. PPB menyebut tidak ada penambahan kuota tes Toefl-Imka untuk mendukung kebijakan tersebut.
Ketua PPB UIN Walisongo, Ahmad Syaifullah mengatakan, tidak adanya penambahan kuota tes tersebut lantaran hampir setiap harinya PPB telah mengadakan tes Toefl-Imka.
Adapun setiap harinya, kata dia sedikitnya ada 120 mahasiswa yang melaksanakan tes tersebut. Dan dalam sebulan bisa mencapai 1.250 hingga 1.300 mahasiswa yang tes.
"Kalo mau ditambah itu yang ditambah apanya, kita sudah hampir setiap hari ada ujian," kata Syaifullah kepada Ideapers.com baru-baru ini.
Pihaknya menekankan agar mahasiswa memanfaatkan kesempatan yang ada untuk segera melakukan tes. Mahasiswa tak perlu menunggu semester akhir, karena mulai semester satu sudah bisa tes langsung.
Disebutnya, kebanyakan problem mahasiswa yakni tidak bisa lulus dalam satu kali tes sehingga terpaksa mengulang, bahkan ada yang sampai empat hingga lima kali baru lulus.
Dia pun berpesan agar setiap mahasiswa yang akan tes Toefl-Imka mempersiapkannya dengan matang, supaya tidak harus mengulang berkali-kali.
"Mahasiswa itu problemnnya adalah, mahasiswa itu kalo ujian sekali lulus kan lebih baik, tidak membebani kami," ujarnya.
Sebagai informasi, melalui Surat Keputusan Rektor UIN Walisongo nomor 111 tahun 2019 pelaksanaan wisuda pada semester genap tahun 2018/2019 yang semula akan dilaksanakan satu kali, yaitu tanggal 5 September 2019 dilaksanakan menjadi dua kali, yaitu tanggal 28 Agustus dan tanggal 20 November 2019.
Sebelumnya UIN Walisongo telah menggelar wisuda pertamanya pada tanggal 6 Maret 2019 lalu, sehingga di tahun 2019 wisuda akan digelar sebanyak tiga kali. [Rep. Gita, Diya/Rep. Firda]
KOMENTAR