![]() |
Pengurus HMJ SAA UIN Walisongo bersama para tokoh agama |
Semarang, IDEApers.com - Guna mempererat hubungan antarumat beragama di Indonesia, Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Studi Agama Agama (SAA) Fakultas Ushuluddin dan Humaniora (FUHum) UIN Walisongo, ajak kelompok antarumat beragama untuk ikut meramaikan pentas seni lintas agama dalam acara "Kidung Iman".
Ketika ditemui oleh kru IDEApers ketika acara itu, ketua HMJ SAA, Ali Khafidin menjelaskan bahwa dengan seni, masyarakat antarumat beragama bisa saling berkomunikasi tanpa melihat siapa Tuhan mereka.
“Seni kan kebebasan. Jadi kita semua bisa berkomunikasi tanpa melihat Tuhan apa yang kita percayai,” jelas Ali kepada kru IDEApers, Sabtu (25/11/17).
Lebih lanjut, Ali mengatakan, dirinya bersama HMJ SAA ingin meredam konflik antarumat bergama yang akhir ini sering terjadi dengan menampilkan seni dari berbagai agama di daerah Semarang.
"Ada penampilan dari paduan suara Gereja Advent Hari Ketujuh, Tari Legong dari perwakilan Hindu, Band dari Unika, Musik klenteng Tay Ka Sie, dan ada Tari Sufi juga," imbuhnya.
Dalam acara yang dihadiri oleh 150 lebih peserta itu, ketua panitia, Rizqi Ainul fahad mengatakan, acara ini diharapkan bisa menjadi resolusi konflik terhadap umat beragama di Indonesia yang sedang memanas dewasa ini.
"Dalam acara itu juga hadir tokoh dari agama Kristen yaitu pak Kristiawan. Dan dari berbagai kelompok lintas agama yaitu Orang Muda Katholik (OMK), Persaudaraan Lintas Agama Semarang (PELITA), Jemaat Advent Hari Ketujuh, Gusdurian Semarang, perwakilan organisasi ekstra seperti, PMII, HMI, GMNI,Himpunan Mahasiswa Budhis (HIKMABUDHI)," pukasnya dalam acara yang diselenggarakan di gedung O FUHum UIN Walisongo.
Salah satu peserta yang ikut acara itu, Devi Sayekti merasa dirinya sangat senang karena bisa berkomunikasi dengan masyarakat antaragama.
"Acara seperti ini sebaiknya dapat terselenggara kembali, karena dapat menjadi resolusi konflik yang terjadi belakangan ini," jelasnya. [Rep. Ifa/Red. Abdi]
KOMENTAR