
Prosesi wisuda menjadi momentum yang sangat dinantikan oleh mahasiswa. Dengan mengenakan toga, menjadi penanda berakhirnya masa studi di jenjang pendidikan tinggi mulai dari diploma, sarjana, magister, hingga doktor. Jika kita amati, terdapat kebiasaan-kebiasaan yang selalu berulang dalam sebuah prosesi wisuda, terutama di UIN Walisongo. Prosesi wisuda seakan kurang lengkap jika wisudawan tidak melakukan kebiasaan-kebiasaan ini. Lantas apa sajakah kebiasaan yang selalu ada dalam prosesi wisuda?
1. Hadir dengan Penampilan Terbaik
Seorang wisudawan pasti ingin hadir dengan penampilan terbaik dalam prosesi wisuda, maka tak heran jika para wisudawan telah jauh-jauh hari memesan penyedia jasa rias wisuda. Para wisudawan rela bangun lebih pagi, antre berjam-jam, bahkan merogoh kocek yang dalam demi mendapatkan penampilan terbaik di hari yang spesial ini.
2. Membawa Serta Sanak Keluarga
Sanak keluarga yang berada di kampung halaman, pastinya tidak ingin ketinggalan menyaksikan prosesi wisuda putra-putri mereka. Tidak hanya orangtua, paman, bibi, kakek, nenek, hingga tetangga pun rela menempuh jarak puluhan kilometer hanya demi melihat putra-putri yang dibanggakan mengenakan toga tanda berakhirnya masa pendidikan di perguruan tinggi. Semuanya memperlihatkan rona bahagia, meskipun pada akhirnya sanak keluarga, selain orangtua atau wali wisudawan, tidak diperbolehkan masuk ke dalam ruang wisuda. Sehingga mereka harus menunggu di luar ruangan hingga prosesi wisuda selesai.
3. Foto Wisuda
Di era kecanggihan teknologi seperti sekarang ini, para wisudawan memang bisa mengabadikan momentum ini dengan mengambil foto atau video melalui smarthphone masing-masing. Namun kehadiran fotografer wisuda lengkap dengan segala atributnya tetap menarik perhatian para wisudawan. Mereka rela antre demi mendapatkan tiga hingga lima jepretan dari kamera DSLR dengan latar belakang gambar perpustakaan. Ketika foto tersebut sudah dicetak, biasanya akan ditempatkan di ruang tamu atau ruang keluarga sebagai sebuah simbol kebanggaan.
4. Penjemputan Wisuda
Bagi para wisudawan yang aktif dalam organisasi, setelah keluar dari auditorium mereka akan segera disambut oleh kawan-kawan seperjuangan di organisasi. Para wisudawan akan diarak dengan cara yang berbeda-beda menuju stand yang telah disediakan sebelumnya. Setibanya di stand, telah lebih banyak anggota organisasi yang telah menunggu untuk sekadar berfoto bersama. Semakin banyak seorang wisudawan mengikuti organisasi, maka akan semakin banyak pula orang yang akan menjemputnya. Lantas bagaimana dengan wisudawan yang tidak aktif dalam organisasi? Tenang saja kawan, sanak keluarga telah menunggumu di luar auditorium.
5. Hadiah Wisuda
Sebagai bentuk penghargaan dan kenang-kenangan, orang-orang tercinta tidak mau ketinggalan untuk memberikan hadiah kepada para wisudawan. Hadiah tersebut biasanya berupa rangkaian bunga asli, rangkaian bunga plastik, boneka, hingga karikatur. Semakin fenomenal seorang wisudawan, maka semakin banyak pula hadiah yang akan ia dapatkan.
6. Syukuran Wisuda
Para wisudawan harus siap untuk "ditagih" oleh kawan-kawannya untuk mengadakan syukuran wisuda. Syukuran biasanya berupa potong tumpeng atau sekadar makan-makan bersama teman sekelas atau kawan-kawan organisasi. Semakin banyak seorang wisudawan mengikuti organisasi, akan semakin banyak pula ia "ditagih" untuk mengadakan syukuran. Jadi buat wisudawan yang jadi pernah jadi aktivis, siap-siap isi dompetmu bakal terkuras habis. [N]
KOMENTAR