
Semarang, IDEApers.com - Merespon keadaan Indonesia yang marak akan berita hoax dan radikalisme di dunia maya, Majalah IDEA edisi 39 dan 40 mencoba membongkar dan mencari solusi nyata dalam menjawab fenomena tersebut. Hal ini dikatakan Zaim, pemimpin redaksi (Pimred) LPM IDEA 2015.
"Perang informasi di media sosial merupakan fenomena baru yang perlu dibongkar dan dicari solusinya," tegas pria asal Batang itu.
Zaim menambahkan, dalam majalah edisi 39 ini dilengkapi dengan penelusuran fenomena hoax dan wawancara tokoh yang refresentatif dalam bidang informasi.
"Seperti Pak Yasraf Amir Piliang, filsuf Indonesia yang menaruh perhatian pada budaya populer kontemporer yang telah menulis banyak buku tentang hal itu. Ada juga wawancara dengan Andreas Harsono, wartawan senior, murid Bill Kovach penulis buku The Elements of Journalism, juga manajer litbang KOMPAS, Igantius Kristanto," imbuhnya.
Selain itu, dalam menganalisa perilaku masyarakat informasi, ia juga tidak hanya menggunakan teori-teori dari barat. "Kami juga menggali khazanah Islam, seperti Ibnu Khaldun," tuturnya ketika diwawancari Kru IDEApers, Rabu (14/06/17).
Sementara itu, Ali Nashokha, Pimred LPM IDEA 2016 mengatakan tema yang diangkat dalam majalah edisi 40 masih linear dengan majalah edisi 39. Hanya saja pembahasannya lebih dikhususkan pada fenomena radikalisme yang dalam satu tahun terakhir makin marak terjadi di Indonesia.
"Radikalisme agama memang menjadi satu fenomena klasik, namun kami melihatnya dari sudut pandang yang terbilang baru, mencari pola persebarannya di dunia maya," tutur Ali.
Dalam proses penulisannya, lanjut Ali, majalah IDEA edisi 40 ini menggunakan analisis dan penelusuran mengenai persebaran paham radikal di dunia maya di beberapa situs yang terindikasi radikal oleh Kementrian Komunikasi dan Informasi (Kominfo).
"Kita menganalisis situs-situs yang terindikasi radikal dengan sangat hati-hati, agar menghasilkan data yang valid," ungkapnya.
Untuk pembahasan lebih lanjut, Ali mempersilahkan kepada mahasiswa UIN Walisongo untuk bisa hadir dalam bedah majalah IDEA edisi 39 dan 40, di halaman gedung O Fakultas Ushuluddin dan Humaniora (FUHum), Kamis (15/06/17). [Rep. Abdi/Red. Al]
KOMENTAR