---
Hembus angin hilang arah
Menampar, menggelisahkan. Gerah!
Daun gugur, siapa yang melihat
siapa yang meratap. Sunyi
Jiwa-jiwa bersandar pada pekat.
Tidak ada nyanyi dan tari
Kadang, hujan turun membasuh tanah.
Namun apa?,
Bukanlah tentang kabar pelipur lara
Melainkan resah menggelisah.
Surya pulang, berharap pada purnama.
Bukan! Ia enggan keluar. Disana saja,
Bersembunyi dibalik hitam awan,
Menjelma liyan
Jiwa-jiwa kian kelimpungan, pincang.
Bahkan di kedamaian fajar.
Dimanakah kita?
Di tepi peraduan luka, di tetes embun nestapa
---
)* Puisi: _kaGe_
KOMENTAR