Ini komentar Dema FUHum Terkait Hilangnya Dua Kardus Dagangan Mahasiswa

Ilustrasi

Semarang, IDEAPERS.com - Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ushuluddin dan Humaniora (DEMA FUHum), Muhammad Afit Khomsani, menyampaikan tanggapannya terkait pemberitaan "Dua Kardus 'Kantin Kejujuran' di Kampus Raib Dicuri", Rabu (02/11/16) siang.

Afit menuturkan kejadian kehilangan tersebut tidak bisa disangkut pautkan dengan DEMA FUHum. Karena selama ini tidak ada izin dari pihak yang merasa kehilangan barang dagangannya.

"Mohon klarifikasi ke pihak pelapor, apakah ada konfirmasi atau izin sebelumnya. Jika tidak, berarti tidak bisa disangkutkan dengan aktivitas mahasiswa, termasuk laporan kehilangan," tutur Afit kepada IDEAPERS.com saat dihubungi via Whatsapp, Rabu (02/11/16). 

Sementara itu kata Afit, mahasiswa yang berjualan pun tidak pernah meminta izin berdagang sebelumnya, baik kepada pengurus intra (Red, DEMA dan SEMA) maupun pihak fakultas. "Jika tidak ada izin, hal apapun bisa terjadi tanpa sepengetahuan kami," terang Afit mahasiswa UIN Walisongo Jurusan Aqidah dan Filsafat Itu.

Lebih lanjut Ia mengatakan, bahwa sebenarnya semua pihak dapat memanfaatkan ruang-ruang publik kampus, namun harus sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Sementara itu sebelumnya telah terjadi kehilangan dua buah kardus "kantin kejujuran" berisikan roti bakar meses milik Ainun Najib Abrori, mahasiswa Fakultas Ushuluddin dan Humaniora (FUHum), bersama dengan sejumlah uang di dalamnya. Sedangkan barang dagangan milik Najib tersebut diletakkan di atas meja bundar depan gedung F, Fakultas Psikologi dan Kesehatan (FPK), Rabu (02/11/16). (Rep. Rozikan/Red. Islah)