![]() |
Ilustrasi |
Maria mengatakan bahwa sebenarnya tempat yang disediakan sudah luas dan memadai, akan tetapi mahasiswa lebih suka parkir sembarangan. Padahal telah ada rambu-rambu larangan parkir di jalan depan masjid.
“Tempat parkir sudah banyak disediakan seperti di samping dan di belakang masjid, ada juga dibelakang kantor FITK. Tetapi masih ada saja yang parkir sembarangan. Padahal, tikungan itu sempit dan tempat keluar mobil, jadi kalau motor atau mobil tak bisa keluar karena terhalang oleh banyaknya motor yang parkir sembarangan,” ujar Maria mahasiswa semester lima itu.
Lebih lanjut Maria mengharapkan kepada pihak terkait agar ada sanksi bagi mahasiswa yang parkir sembarangan, seperti memberikan hukuman dengan menggembok dan menggembosi ban motor supaya mahasiswa jera. Kalau perlu disediakan petugas parkir untuk mengatur parkiran agar terlihat rapi.
“Saya berharap ada perhatian khusus dari pihak terkait, dan kami meminta agar teman-teman mahasiswa mau memarkirkan kendaraannya dengan rapi agar menunjukkan kedisiplinan kita,” tuturnya.
Sementara itu mahasiswa Fakultas Ushuluddin dan Humaniora (FUHum) Jurusan Tafsir dan Hadist (TH) Ikhsan Maulana, mengakatakan bahwa mahasiswa lebih suka memarkir motor sembarangan dengan menempatkan kendaraan di jalan keluar parkir. Padahal hal itu menurutnya sangatlah menganggu kenyamanan.
“Akibat parkir yang sembarangan di pintu keluar, saya pernah terjatuh karena menyenggol sepeda motor yang ada di jalanan. Hal itu membuat saya merasa tak nyaman,” kata Ikhsan kepada IDEAPERS.com di gazebo belakang kantor FUHum, Senin (14/10/16). (Rep. Dina, Azzah-calon kru magang LPM IDEA 2016-/Red. Rozikan)
KOMENTAR