Semarang-Idea News- Sabtu, (4/1) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengadakan forum diskusi tema “PPP dalam Perspektif Ormas Islam”. Acara yang berlangsung di gedung PPP Semarang itu dihadiri oleh sekitar 200 tamu undangan seperti Nadhatul Ulama (NU), Muhammadiyah, PMII Komisariat Walisongo, dan mahasiswa IKIP PGRI.
Beberapa kritik dan saran muncul. Lauden Kamaludin, selaku Rektor UNISSULA, mengatakan bahwa PPP harus mempunyai konsep penataan jangka panjang untuk keberhasilan ke depan. Adapun kritik muncul dari Rozikhan, selaku perwakilan Muhammadiyah. Ia berkata bahwa PPP tidak mempunyai amunisi.
“PPP belum memberi banyak konstribusi kepada organisasi sosial keagamaan.” Ungkap Rozikhan.
Kritik juga muncul dari Abu Hapsin, ketua PWNU Jawa Tengah. Ia mengatakan bahwa ketidakjelasan PPP dalam keanggotaan ormas Islam lah yang mengharuskan mereka bekerja keras, membangun kesadaran untuk hidup dalam perbedaan bukan berdasarkan ikatan-ikatan primordial.
Muncul juga tanggapan dari Ahmad Muqsith, ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ushuluddin IAIN Walisongo, Semarang. Muqsith menuturkan, bahwa Islam bukan hanya terdiri dari NU dan Muhammadiyah. Karena itu, harus dicanangkan strategi untuk menggeret orang Islam abangan.
“PPP jangan hanya terfokus pada ormas besar saja,” tambah Muqsith. [Fifit-IDEA].
KOMENTAR