Foto Wakil Dekan (WD) 1 Bidang Akademik dan Kelembagaan FUHum, Sri Purwaningsih saat diwawancarai Ideapers.com di lantai 2 Gedung Dekanat FUHum Kampus 2 UIN Walisongo |
Berdasarkan pesan yang beredar di grup angkatan jurusan IAT 2021 pada (11/06/24), perubahan dari kompre ke sempro tersebut diisukan akan dilakukan untuk tahun depan.
"Dapet info dari Pak Kudhori kalau kompre enggak selesai semester ini, maka semester depan sudah tidak ada kompre lagi tapi diganti dengan sempro bagi yang semester ini dapet kompre segera selesaikan yah guys, keburu semester depan diganti sempro," menurut screenshoot chat yang beredar.
Merespon hal tersebut, salah satu mahasiswa IAT, Usamah Imam K mengatakan, isu tersebut tidak diketahui secara pasti asal muasalnya.
"Untuk yang pertama menyebarkan aku gak tau. Aku dapat dari katingku (red: kakak tingkat) jurusan IAT angkatan 2020," ujarnya saat diwawancarai melalui WhatsApp, Sabtu (14/09/24).
Mahasiswa angkatan 2021 itu menyampaikan, setelah beredar ada konfirmasi dari salah satu dosen IAT yang membenarkan isu tersebut.
"Setelah ada info sempro tersebut, salah satu dosen IAT (pak Kudhori) menyampaikan bahwa betul ada info terkait sempro di IAT tapi masih dikaji ulang karena butuh persiapan yang matang (info dari anak IAT 2021, Aulia Rokhmah di grup angkatan 2021)," tegasnya.
Menanggapi isu yang beredar tersebut, Usamah menyetujui adanya perubahan dari kompre ke sempro. Menurutnya, sempro menjadi cara untuk membekali mahasiswa dalam pembuatan skripsi yang bagus.
"Setuju, karena skripsi butuh proses dan persiapan yang lama agar menjadi skripsi yang berkualitas. Sempro menjadi ruang untuk latihan sebelum adanya sidang munaqosah," ungkapnya.
Ia berharap, perubahan dari kompre ke sempro bisa segera diinformasikan kepada mahasiswa secara resmi. Karena, lanjut dia, untuk memudahkan pembuatan skripsi secara terstruktur.
"Enggak tau, tapi kalau memang di tahun ini sudah siap dan matang, segera diinfokan ke mahasiswa aja. Karena bisa membantu dalam road map skripsi juga," harapnya.
Baca Juga: 5 Info Beasiswa Untuk Mahasiswa Semester 3
Di jurusan lain di FUHum UIN Walisongo Semarang, kabar perubahan kompre menjadi sempro tersebut belum pernah terdengar. Hal itu diungkapkan oleh salah satu mahasiswa Tasawuf dan Psikoterapi (TP), Nayli Fadhila kepada IDEAPERS.COM.
Nayli mengatakan, ia tidak pernah mendengar isu perubahan kompre menjadi sempro di FUHum.
"Waduh kurang tau. Tapi gak ada yang nyinggung itu sih. Angkatan ku malah banyak yang udah kompre," jawabnya saat diwawancarai melalui WhatsApp pada Rabu (18/09/24).
Namun terkait isu perubahan tersebut, Nayli menuturkan, dirinya mengaku setuju dengan adanya perubahan kompre menjadi sempro. Lantaran, kata dia, sempro bisa menjadi jalan untuk menyelesaikan tugas akhir dengan lebih cepat.
"Tapi dilihat dari fenomena sekarang sepertinya sempro lebih menjadi pilihan daripada kompre, karena mahasiswa cenderung akan terbebani untuk mengingat pembelajaran buat kompre," tutur mahasiswa asal Semarang itu.
"Belum lagi kalo ada tanggungan hafalan terus juga mikir belum acc judul skripsi, seperti itu. Jadi, semisal kompre diganti sempro mungkin akan efisien dari segi waktu dan pikiran mahasiswa," sambungnya.
Baca Juga: Mahasiswa Baru Keluhkan Fasilitas Kelas, Ini Tanggapan Kabag
Seperti Nayli, Naufal Risqi Herdiansyah juga mengalami hal serupa. Mahasiswa TP angkatan 2021 itu tidak mengetahui isu perubahan kompre yang beralih sempro di FUHum.
"Belum. Karena kemarin temen angkatanku masih ada yang kompre. Gak ada pergantian, masih ada yang kompre," terang mahasiswa TP itu saat ditemui di Gedung PKM lantai 2 pada Rabu (18/09/24).
Mahasiswa yang akrab disapa Naufal itu menuturkan kesetujuannya terkait peralihan kompre menjadi sempro di FUHum. Pasalnya, sambung dia, sempro menjadi cara ketepatan kelulusan.
"Oke yah untuk percepatan. Biar gak mundur-mundur," katanya.
Ia juga berpendapat, mata kuliah yang telah diselesaikan oleh mahasiswa sudah menjadi bukti kelulusan. Terutama karena telah dibuktikan dengan nilai yang keluar di akhir semester pada setiap masing-masing makul yang diikuti.
"Mending sempro. Kan dengan buktinya makul itu lulus tidak perlu dikomprekan lagi. Sudah ada nilai makulnya. Jadi gak perlu ada kompre. Kalo gak di kompre-pun sudah dianggap lulus. Lagian apa iya pas kompre setiap makul diujikan. Kan gak gitu. Sempro aja sih," ujarnya
Tanggapan Birokrasi FUHum
Untuk mengkonfirmasi terkait isu perubahan kompre menjadi sempro dan waktu yang beredar, Tim IDEAPERS.COM menghubungi salah satu Dosen IAT, Kudhori melalui WhatsApp pada Rabu (18/09/24). Ia menegaskan, isu tersebut masih menjadi wacana.
"Itu wacana saja. Belum fiks dan kapan mau diberlakukan, yang punya wewenang pimpinan," tegasnya.
Merespon isu tersebut, Wakil Dekan (WD) 1 Bidang Akademik dan Kelembagaan FUHum, Sri Purwaningsih mengatakan, pihak fakultas belum pasti melakukan perubahan.
"lya belum, belum ada keputusan," katanya saat diwawancarai di Ruang WD 1 lantai 2 Gedung Dekanat FUHum pada Kamis (12/09/24).
Ia menjelaskan, dalam rapat pimpinan yang telah dilakukan pihak Birokrasi FUHum masih menuai perbedaan pendapat. Sri menambahkan, pihak birokrasi masih perlu mempertimbangkan dalam sebuah keputusan
"Dibahas tapi masih berbeda pendapat. Ya Makanya itu belum,” jelasnya.
"Ya lebih cenderung kepada masih tetap seperti kemarin. Kompre ya sebagian ada yang dengan apa argumentasi juga itu sempro gitu," lanjutnya.
Selanjutnya, Sri mengatakan bahwa pihaknya memastikan akan melakukan rapat pimpinan. Adapun untuk kejelasan perubahan dari kompre ke sempro, mahasiswa diharapkan menunggu informasi secara pasti dari fakultas.
“Jadi ditunggu aja ya, karena saya tidak bisa memberikan kesepakatan. Iya, belum. Ini nanti ada rapat pimpinan terbatas di dekanat ya," jalasnya.
“Ya nanti akan disampaikan ke prodi. lya ke prodi dan prodi akan menyampaikan ke dosen maupun mahasiswa,” pungkasnya.
[Rep. Arun, Ayu/Red. Zidan]
KOMENTAR